Mohon tunggu...
Sugiyanta Pancasari
Sugiyanta Pancasari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Cerita dan Catatan" Yang tak boleh menua, dilumat usia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebagai Ibu

15 April 2021   08:51 Diperbarui: 15 April 2021   09:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Sugiyanta Pancasari

tak ada yang dapat melampauinya
sakit dan perihnya
sebandingpun tidak
membuka pintu rahim
memecahkan ketuban
dan darah yang tertumpah
jalan bagi buah hatiku
adalah puncak dari segala
rasa sakit yang pernah ada

saat bayi-bayi mungil berhasil lolos
menghirup udara untuk pertama kalinya
menangis keras memanggil dunia
jiwa ragaku hanyalah jembatan perantara
yang tak lagi berharga
cukup bagiku
mengenang beberapa detik saja
rasa nikmat dan bangga setelahnya
tanpa ada kata-kata mampu melukiskannya

Jogja, 15 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun