Mohon tunggu...
Sugiyanta Pancasari
Sugiyanta Pancasari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Cerita dan Catatan" Yang tak boleh menua, dilumat usia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pipimu Cokelat

14 Februari 2021   16:59 Diperbarui: 14 Februari 2021   17:36 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Sugiyanta Pancasari

pipimu cokelat
rinduku tak pernah kendat
rembulan temaram
mata enggan terpejam

kuucap selamat
lupakan dendam kesumat
kukirim salam
saat malam biru kelam

mungkinkah kebersamaan kembali kita rajut
meniti hari-hari penuh awan dan kabut
dalam himpitan dilema tak pernah surut
membias pelangi dipeluk sunyi yang terus berlanjut

pipimu cokelat
degup jantungku penuh hasrat
rembulan kemerahan
di bening matamu rindu kusandarkan
dan,
kukecup keningmu
saat rembulan tenggelam
seakan sirna seluruh kenangan
diterkam kebimbangan

Jogja, 14 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun