Mohon tunggu...
Sugiyanta Pancasari
Sugiyanta Pancasari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Cerita dan Catatan" Yang tak boleh menua, dilumat usia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Museum Selembar Ijazah

2 Februari 2021   15:11 Diperbarui: 2 Februari 2021   15:50 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Sugiyanta Pancasari

keringat dan air mata mengkristal
darah menggumpal
dinding kusam, menebal

meja, kursi, dan rak buku
usang dan berlumur debu
sepeda ontel teronggok lesu

buku-buku, koran, dan majalah
berserak di lantai, tunduk dan pasrah
meratapi takdirnya untuk jadi sampah

perjuangan bertahun-tahun
pengorbanan turun-temurun
kekecewaan tak mengenal kata ampun

sawang-sawang semakin mengekalkan suwung
tergantung-gantung menahan murung
terombang-ambing hingga limbung

di atas selembar ijazah
tersimpan rapi segala jerih payah
sekuat cinta tak pernah goyah

Jogja, 1992.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun