Sekitar tahun 2015 awal,batu akik seakan -akan membooming keseluruh Indonesia ,mungkin juga mendunia hampir semua media fokusnya ke aneka ragam batu akik .Â
Penggemar  dari kalangan kelas bawah sampai kelas atas  terpukau pesona akik , bahkan saat itu presiden Jokowi memberi Cindera mata kepada Presiden Amerika Serikat saat itu masih Obama berupa  cincin batu akik. Namun kemana sekarang gaunngnya hampir  tidak nampak, walaupun masih banyak kios penjual dan pasar batu akik masih ada tetapi sudah lemah pasarannya ,tidak seperti dulu.
Setelah itu berganti ikan hias yang ngetrend  dari kelas dalam negeri sampai ikan import ,walaupun geliatnya sampai sekarang masih ada namun tidak setinggi  waktu itu , penjaja dan kios penjual pun juga masih eksis namun tidak popular seperti pada  tahunnya.
Kembali lagi ke tahun bunga seperti tahun 2005 dan 2006 namun Top tren bunganya berubah waktu itu aneka ragam bunga duri sekarang aneka jenis talas di kenal dengan janda Bolong dan sejenisnya belum sempat melambung ke angkasa tertutup oleh Pandemi Corona .
  Pandemi telah berjalan hampir 2 tahun, seluruh negara di penjuru dunia disibukkan menangani Pandemi Covid . Mulai dari pengadaan bahan -bahan berupa alat -lat pelindung diri , obat -obatan , vaksin  untuk menangani Covid 19 , seakan -akan semua kegiatan ekonomi stagnan hanya terfokus untuk penanganan wabah. Even tingkat dunia pun sekelas Olimpiade Tokyo 2020 pun hampir tidak menggelora seperti tahun -tahun sebelumnya , masih terbenam dengan berita varian delta yang mengganas .
  Setelah Covid 19 tertangani dengan vaksinasi masal sehingga menjadi flu biasa dan semua orang kebal tidak menimbulkan ajal ,apakah nanti akan berganti dengan motor batrei dan mobil batrei seperti yang dipersiapkan oleh negara -negara Eropa . Jika benar maka yang menggelora bukan negara -negara Eropa ,tetapi Indonesia yang membubung karena bahan baku batrei yakni cadangan terbesarnya di negara kita.
  Tetapi kapan itu terjadi menunggu para petinggi negeri dan investor untuk merealisasikan menjadi  kenyataan .
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H