Ketika kita dalam sebuah perjalanan, kemudian berniat membeli oleh-oleh berupa camilan khas suatu daerah; kebanyakan kita akan segera mampir di pusat oleh-oleh yang memang tersebar di berbagai tempat. Namun, tidak jarang kita akhirnya merasa kecewa dengan camilan yang kita beli karena ketidakseimbangan antara harga yang kita bayar dengan barang yang kita terima. Beberapa hal yang dapat menyebabkan rasa kecewa, di antaranya kualitas barang, kuantitas (ukuran) barang, atau bahkan mungkin berkaitan dengan rasa/aroma. Mengapa?
Barang-barang yang dijual di toko pusat oleh-oleh sebagian besar adalah barang titipan dari para produsen, sehingga kekecewaan kita tidak seharusnya ditujukan kepada pemilik toko (penjual). Akan tetapi kekecewaan saya sepenuhnya adalah kepada pihak produsen yang secara sadar atau setengah sadar menipu calon pembeli dengan kemasan.
Barang, sebut saja barang yang saya beli adalah "WINGKO BABAT" oleh-oleh khas Semarang, yang dikemas cukup menarik dan kelihatan terisi penuh menggoda hati untuk menggerakkan tangan mengambilnya sebagai salah satu oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Dengan harga Rp 25.000,- saya berpikir akan mendapat selusin camilan wingko dengan ukuran sebesar tutup gelas sebagaimana pengalaman bertahun-tahun lalu sering membelinya jika bepergian.
[caption caption="wingko babat"][/caption]Namun ketika tiba di rumah dan membukanya, sungguh saya merasa sangat kecewa dan merasa tertipu oleh kemasannya. Didalamnya memang terdapat selusin kemasan wingko dalam bungkus kertas berukuran 10 cm x 10 cm. Namun makanan wingko yang saya bayangkan sebesar tutup gelas ternyata keliru besar. Yang saya dapati di dalam kemasan itu terbungkus potongan kertas bungkus berlapis plastik segumpal makanan yang disebut wingko, namun ukurannya tidak lebih dari lebar dua jari, dengan tebal kurang dari setengan sentimeter. Sehingga dari satu kemasan dapat habis dalam satu kali kunyah saja.
[caption caption="wingko babat"]
[caption caption="wingko babat"]
Dan kepada para produsen, berbuatlah jujur sebagai produsen, sebab betapapun besar keuntungan yang kalian peroleh, namun jika dibarengi dengan kekecewaan para pembeli, maka sesungguhnya anda telah menimbun api neraka dalam perutmu dan perut keluarga yang menjadi tanggunganmu,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H