Pagi ini, saat berangkat ke msuhola untuk sholat subuh, motorku terpaksa berjalan sangat pelan karena tangan kiriku harus menutup di depan mata. Butir-butir kecil melayang cukup tebal, sehingga sangat berbahaya jika masuk ke mata. Tiba di mushola, kuperhatikan pakaian dan kopiahku berwarna putih, padahal sesungguhnya kopiah berwarna hitam dan baju berwarna ungu terong.
Wajahku jika dipandangi mirip Anoman. Saat kuperhatikan, ketebalan abu di jalan yang tidak ternaungi pohon hampir setebal dua cm. Pertanyaan saya, apakah ini dari Merapi atau dari Kelud yang memang sudah diberitakan beberapa hari dalam kondisi Siaga. Maka begitu sampai rumah, kulihat di google, semua berita merujuk kepada erupsi Kelud yang terjadi pada Kamis malam pukul 20.50, dan tidak ada yang menyebutkan merapi erupsi lagi. Jika ketebalan abu di Jogja seperti yang kami alamai, mungkin di Kediri, Blitar, Tulungagung, pasti gelap gulita akibat abu dan pasir yang menutupi.
Mudah-mudahan, Allah melindungi kita semua dari bencana yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H