Mohon tunggu...
Kang Sugita
Kang Sugita Mohon Tunggu... pegawai negeri -

seorang bapak guru di pelosok gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hujan Abu

14 Februari 2014   05:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, saat berangkat ke msuhola untuk sholat subuh, motorku terpaksa berjalan sangat pelan karena tangan kiriku harus menutup di depan mata. Butir-butir kecil melayang cukup tebal, sehingga sangat berbahaya jika masuk ke mata. Tiba di mushola, kuperhatikan pakaian dan kopiahku berwarna putih, padahal sesungguhnya kopiah berwarna hitam dan baju berwarna ungu terong.

Wajahku jika dipandangi mirip Anoman. Saat kuperhatikan, ketebalan abu di jalan yang tidak ternaungi pohon hampir setebal dua cm. Pertanyaan saya, apakah ini dari Merapi atau dari Kelud yang memang sudah diberitakan beberapa hari dalam kondisi Siaga. Maka begitu sampai rumah, kulihat di google, semua berita merujuk kepada erupsi Kelud yang terjadi pada Kamis malam pukul 20.50, dan tidak ada yang menyebutkan merapi erupsi lagi. Jika ketebalan abu di Jogja seperti yang kami alamai, mungkin di Kediri, Blitar, Tulungagung, pasti gelap gulita akibat abu dan pasir yang menutupi.

Mudah-mudahan, Allah melindungi kita semua dari bencana yang lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun