Mohon tunggu...
Kang Sugita
Kang Sugita Mohon Tunggu... pegawai negeri -

seorang bapak guru di pelosok gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kipo, Wuiiiihh Lezatnya

5 April 2012   14:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:59 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13336355911904140754

Saya mengenalnya pertama kali adalah ketika saya mengabdikan diri sebagai guru honorer di SMA Muhammadiyah 4 Kotagede Yogyakarta. Dihidangkan pada acara rapat dewan guru menghadapi EBTA/EBTANAS (Ujian) tahun 1996. Merasa aneh dengan bentuk dan tampilannya, saya pun dengan antusias mencicipinya. Sungguh di luar dugaan saya, dengan rasa yang mantap dan aroma yang khas masakan tradisional; meski sedikit lengket di gigi, namun kesan di lidah tak langsung menghilang meski sudah tertelan seluruhnya. Karena baru pertama kali mengenalnya, saya bertanya kepada salah satu rekan guru tentang namanya. "Kipo, iki opo" begitu jawab teman saya sambil berkelakar dalam bahasa jawa. Barangkali ucapan teman saya memang tepat, karena saya memang bertanya "Iki opo" yang dalam bahasa Indonesia "Ini apa?" Hari berikutnya ketika ada waktu, saya menyempatkan mencari-cari Kipo di penjual-penjual makanan di seputar Kotagede, namun tidak saya temukan. Teman saya memberitahukan bahwa Kipo merupakan makanan yang sulit ditemukan, apalagi kalau sudah agak siang. Hal ini disebabkan makanan Kipo hanya diproduksi oleh beberapa orang saja, dan masing-masing hanya memproduksi dalam jumlah yang relatif kecil; kecuali jika kita memesannya langsung kepada pembuatnya. Wajar jika kemudian makanan ini cepat habis di penjualnya. Satu hal yang perlu diketahui, bahwa KIpo adalah makanan tradisional yang tidak tahan lama, sehingga tidak bisa dijadikan sebagai oleh-oleh untuk perjalanan jauh. Jika disimpan dalam lemari pendingin, rasanya akan berubah drastis dan menjadi tidak enak lagi. Dibuat dari tepun ketan, parutan kelapa muda, dan gula kelapa/aren, jika anda ingin menyantap Kipo, sebaiknya datang langsung di Kotagede dan memakannya ketika masih hangat sambil minum teh atau kopi. Untuk menambah daya tarik, biasanya diberi aroma dari daun suji atau daun katuk, sehingga warna Kipo nampak hijau pucat. Anda tertarik menikmatinya??? datang ke kotagede Yogyakarta, namun jangan kecewa jika tidak menjumpainya di penjual jajanan, karena hanya dapat ditemui di tengah pasar Kotagede atau langsung kepada pembuatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun