Mohon tunggu...
Kang Sugita
Kang Sugita Mohon Tunggu... pegawai negeri -

seorang bapak guru di pelosok gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dan...Ayam Pun Tertawa

16 Juli 2010   07:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:49 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berita Metro Siang hari ini sepulang dari menjalankan ibadah Jum'at cukup membuat saya terpana. Kontes ayang tertawa yang diselenggarakan pecinta ayam gaga di kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan, adalah sesuatu yang membuat saya sempat tercenung. Jika biasanya ayam jantan berkokok, baik di pagi hari, sing hari maupun pada sore hari; namun pada kontes ini ayam-ayam itu mengeluarkan suara yang sangat mirip dengansuara orang tertawa.

Saya sempat berpikir, adakah ini suatu pertanda?? Yang pasti, semua kejadian di dunia ini adalah kuasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jika sekarang ayam pun mulai tertawa, mungkin Allah mengingatkan kita melalui ayam. Mereka, ayam-ayam itu, mungkin mentertawakan polah tingkah manusia yang mulai melapaui batas. Mentertawakan manusia yang sudah kehilangan rasa malunya. Mungkin juga mentertawakan manusia yang mulai meniru perilaku ayam, tak peduli dengan anak sendiri pun diembat juga. Mentertawakan manusia yang begitu serakah atas nikmat Allah yang terhampar di muka bumi. Atau mentertawakan polah tingkah lainnya yang telah bergeser dari norma kebaikan dan kebenaran yang telah digariskan oleh Allah Yang Maha Kuasa.

Ini hanyalah sekedar angan-angan saya ketika menyaksikan realita alam, ayam tertawa. Mungkin juga angan-angan ini jauh dari apa yang dimaksud oleh Allah dengan tanda-tanda yang diperlihatkan. Namun saya berharap bahwa angan-angan saya tidak menentang kehendak Allah dengan pertanda yang diberikannya kepada kita. Bahwa Allah telah memberi petunjuk kepada kita melalui ayam yang tertawa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun