Mohon tunggu...
Kang Sugita
Kang Sugita Mohon Tunggu... pegawai negeri -

seorang bapak guru di pelosok gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Buku Kurikulum 2013 Banyak Diunduh, Mengapa?

11 September 2014   03:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14103543681358449312

Mengikuti berita di media elektronik televisi maupun di dunia maya, saya sempat merenung ketika menyaksikan/membaca berita mengenai kebanggaan yang terhormat Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berkenaan dengan tingginya frekuensi pengunduhan buku kurikulum 2013.

Ada dua kemungkinan, mengapa buku kurikulum 2013 ini banyak diunduk hingga mencapai jutaan kali. Pertama, mungkin memang buku ini sangat bagus kualiasnya, sehingga banyak pihak sangat terbantu dengan adanya e-book kurikulum 2013 ini. Kemunginan kedua, adalah kenyataan bahwa hingga saat ini 10 September 2014, sudah satu bulan lebih melewati tanggal batas akhir pengiriman buku yang dijanjikan oleh beliau yang terhormat Bapak Menteri, buku-buku tersebut belum diterima oleh sebagian besar sekolah-sekolah (termasuk sekolah kami).

Menurut dugaan saya, kemungkinan kedua lebih besar kebenarannya dari kemungkinan pertama. Bagi mereka yang terjangkau internet dan memiliki fasiltasnya, dapat dengan mudah mengakses dan mengunduh buku-buku yang dibutuhkan dalam pembelajarannya, daripada capai menunggu kedatangan buku-buku yang dijanjikan; ternyata kedatangannya tidak bisa diharapkan.

Jadi, layakkah tingginya tingkat pengunduhan buku kurikulum 2013 ini dibanggakan? Hanya orang yang tidak berperasaan, yang tidak merasa bersalah dengan keteledorannya sajalah yang layak berbangga. Bayangkan, betapa sulitnya para guru di sekolah-sekolah yang berada di pelosok desa yang fasilitasnya serba terbatas menghadapi kelambatan pengiriman buku-buku tersebut. Sebagian besar sekolah terpaksa mencetak dan menggandakan materi buku tersebut menggunakan dana BOS yang sesungguhnya tidak ada alokasinya untuk penggandaan buku tersebut.

Jika yang terhormat Bapak Menmdikbud seorang ayng bertanggungjawab, seharusnya dengan segera meminta maaf kepada semua pihak yang telah dikecewakan dengan janjinya yang tidak ditepati untuk mengirimkan buku kurikulum 2013 tiba di sekolah paling lambat 15 Agustus 2014; sebab sudah hampir sebulan lewat dari tanggal tersebut buku tidak pernah sampai di sekolah. Bahkan ketika pihak sekolah berusaha menghubungi pihak distributor yang sudah menyanggupi untuk mengirim buku tersebut ke sekolah, ternyata nomor yang diberikan tidak opernah menjawab telepon dari pihak sekolah.

Bagaimana, pak Menteri? mana Tanggung jawabmu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun