PTK DI ERA MERDEKA BELAJAR SEBAGAI DAYA DORONG PEMBELAJARAN BERMUATAN 4C COMPETENCE IN MATHEMATICS PADA GURU SMPN 24 SEMARANG
Sugiman
Ketua Tim Pengadian Kepada Masyarakat UNNES
Kompetensi 4C khususnya pada pelajaran matematika (4C Competence in Mathematics) sangat diperlukan bagi siswa di abad ke-21 ini. Empat kompetensi tersebuat perlu dimiliki siswa dalam menghadapi tantangan era digital, yang pertama Critical Thinking atau berpikir kritis, kedua, Creativity atau memiliki kreativitas yang tinggi, ketiga, Collaboration yakni kerjasama dalam hal networking (jaringan) dan terakhir, Communication yakni kemampuan untuk menguasai perkembangan teknologi. Tentunya perkembangan ini menuntut guru untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mampu mengungkap 4C Competence in Mathematics dan mengintegrasikannya ke dalam Kurikulum Merdeka. Kemampuan siswa dalam 4C Competence in Mathematics bergantung kepada kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran yang menuntut siswa untuk memiliki 4C Competence in Mathematics. Faktanya banyak guru yang belum mengintegrasikan kompetensi 4C dalam pembelajaran maupun dalam melakukan evaluasi pembelajarannya. Kemahiran guru dalam mengajar dan membuat soal yang melibatkan aspek berpikir kritis, berpikir kreatif, dan pengerjaannya yang komunikatif perlu diperkuat. Dengan demikian, PTK sebagai Daya Dorong Pembelajaran Bermuatan 4C Competence in Mathematics yang terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka pada Guru Sangat penting .
Mendikbud di akhir tahun 2019 telah mencanangkan program kebijakan pendidikan nasional "Merdeka Belajar" melalui Kurikulum Merdeka. Salah satu kebijakannya adalah penyusunan RPP atau Modul Ajar yang singkat dan operasional, yang cukup memuat 3 komponen utama, yaitu: tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajarannya, dan memuat penilaiannya (assessment). Dalam era “Merdeka Belajar” dan memasuki abad ke- 21 Kemendikbud (2019) mencanangkan perlunya penguasaan 4C Competence khususnya di bidang matematika. Dalam Kemendikbud (2019) juga dijelaskan bahwa siswa perlu memiliki kompetensi 4C khususnya pada pelajaran matematika (4C Competence in Mathematics) yang kini terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, RPP atau Modul Ajar yang bersifat operasional yang dibuat guru pada program “Merdeka Belajar”, perlu memiliki muatan 4C Competence in Mathematics. Guru mata pelajaran matematika SMP, perlu memiliki kemampuan untuk menuangkan 4C Competence in Mathematics dalam RPP atau Modul Ajar sesuai Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 dan dapat diterapkan dalam pembelajaran yang terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka dan asesmennya.
Keberhasilan guru matematika SMP dalam mencapai tujuan pembelajaran dapat terlihat juga dari hasil penilaian siswanya. Dalam pembelajaran, PTK adalah suatu kegiatan yang dimulai dari hasil refleksi diri dilanjutkan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah dirancang telah tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga, efisien atau tidak. Namun, penilaian yang digunakan di SMP-SMP cenderung belum mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengungkap 4C Competence in Mathematics yang terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka. Oleh karena itu, kemampuan guru dalam pembelajaran dan penyusunan soal yang menuntut siswa untuk memiliki 4C Competence in Mathematics perlu diperkuat.
Untuk mencapainya ditawarkan solusi berikut: (1) Pemberian pelatihan tentang pembelajaran dan penilaian yang bermuatan 4C Competence in Mathematics di era “Merdeka Belajar” pada guru-guru SMPN 24 Semarang. (2) Memberikan pendampingan dan penguatan agar para guru memiliki kemampuan melakukan PTK sebagai Daya Dorong Pembelajaran Bermuatan 4C Competence in Mathematics pada Guru SMPN 24 Semarang yang terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka. Penguatan dapat dialukan melalui pendampingan agar para guru memiliki kemampuan membuat instrumen penilaian (assessment) berupa soal matematis untuk menumbuhkan Critical Thinking. Guru diberi pendampingan agar para guru memiliki kemampuan membuat instrumen penilaian (assessment) berupa soal matematis untuk menumbuhkan Matematical Creativity. Guru diberi pendampingan agar para guru memiliki kemampuan membuat instrumen penilaian (assessment) berupa soal matematis untuk menumbuhkan kompetensi Collaboration. Guru diberi pendampingan agar para guru memiliki kemampuan membuat instrumen penilaian (assessment) berupa soal matematis untuk menumbuhkan kompetensi Communication. Guru diberi pendampingan agar para guru memiliki kemampuan membuat instrumen PTK sebagai Daya Dorong Pembelajaran Bermuatan 4C Competence in Mathematics pada Guru SMPN 24 Semarang yang terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka.
Keberhasilan kegiatan ini ditandai dengan pemberian penguatan kepada guru-guru agar mampu mengungkap tumbuhnya 4C Competence in Mathematics yang terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka melalui indikator yang jelas dan terukur. Guru yang diberikan penguatan agar mampu mengungkap tumbuhnya kompetensi Critical Thinking siswa melalui indikator yang jelas dan terukur. Guru diberikan penguatan agar mampu mengungkap tumbuhnya kompetensi Matematical Creativity siswa melalui indikator yang jelas dan terukur. Guru diberikan penguatan agar mampu mengungkap tumbuhnya kompetensi Collaboration siswa melalui indikator yang jelas dan terukur. Guru diberikan penguatan agar mampu mengungkap tumbuhnya kompetensi Communication siswa melalui indikator yang jelas dan terukur. Indikator keberhasilan pendampingan dan penguatan guru-guru SMPN 24 Semarang agar mampu melaksanakan PTK sebagai Daya Dorong Pembelajaran Bermuatan 4C Competence in Mathematics pada Guru SMPN 24 Semarang yang terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka.
Kegiatan pelatihan dan pendampingan guru SMPN 24 Semarang, dilaksanakan oleh tim dosen Matematika FMIPA UNNES yang diketuai Dr. Sugiman, B.Sc., M.Si, dengan anggota: (1) Dr. Amin Suyitno, M.Pd (2) Dr. Emi Pujiastuti, M.Pd, (3) Dr. Masrukan, M.Si, dan (4) Prof. Dr. Isti Hidayah, M.Pd. Kegiatan ini terselenggara atas Kerjasama FMIPA UNNES dan SMPN 24 Kota Semarang.