Mohon tunggu...
Sugiharto
Sugiharto Mohon Tunggu... Guru - Guru MAN 2 PATI

Saya sugiharto, Guru di MAN 2 PATI, Hobi membaca, menanam dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Iwak Kebo, Sego Rusoh dan Petis

30 Agustus 2024   09:00 Diperbarui: 30 Agustus 2024   09:06 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia terkenal dengan rempahnya dari dulu. Tak heran jika kulinernyapun kaya akan rempah. Sebut saja soto, rawon, rendang, coto, gule, blengong, grombyang, dan nasi gandul. Semuanya kuat rempahnya.

Jika kalian hobi kulineran, pasti pernah merasakannya. Aroma sedap dan rasa nikmat selalu bersinergi mengundang setiap orang mencicipinya. Lahab terasa. Begitu juga denganku. Penyuka perpaduan rasa rempah.

Pernah ada saudara ketagihan rasa salah satu makanan di atas. Dia merasakan masakan khas Pati, "sego rusoh" . Nasi gandul tapi versi lain. Santan pada kuah tidak terlalu kuat. Daging yang digunakan bukan murni daging kelas 1. Tapi ada jeroan, hati, ampela dan lainnya.

Suatu ketika, tanpa sengaja dia bertanya kepada penjual tentang daging pada menu "sego rusoh". Ibu-ibu penjual menjawab "iwak kebo". Setelah terjadi perbincangan ringan, tersimpulkan kalau "iwak kebo" merupakan sebutan warga pati pada daging sapi yang telah siap santap pada berbagai sajian makanan disana.

Bagi yang belum mendengar mungkin asing. "iwak kebo" yang dalam Bahasa Indonesia berarti daging kerbau ternyata dari daging sapi. Hal itu sudah wajar ditelinga orang-orang pati. Sedangkan "sego rusoh" yang berarti nasi kotor merupakan kuliner yang kaya rempah sehingga hidangan tersebut jika disajikan terlihat "kotor" karena banyak rempah di atas nasi.

Beda lagi dengan petis, bubur tepung jagung ini merupakan makanan khas eropa tempo dulu. Tepatnya saat penjajahan Belanda. Hidangan ini kaya rempah ditambah dengan daging tetelan yang membuat rasanya terasa sedap.

Petis ini jauh berbeda dengan petis pendamping kerupuk. Banyak orang yang salah paham antara petis pati dan petis pendamping kerupuk. Seiring dengan perkembangan zaman, petis bermamorfosis. Tidak hanya menggunakan daging sapi tapi juga menggunakan daging ayam.

Enaknya, petis ini disantap siang-siang dengan tambahan gorengan, kepala, sayap, cekar ayam dan kerupuk.  Kuliner ini bisa di temui di daerah kalongan. Nama daerah di dekat pabrik gula di kecamatan Trangkil kabupaten pati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun