Mohon tunggu...
Sugiati Tabrang
Sugiati Tabrang Mohon Tunggu... Guru - SMPN 11 Bulukumba

Bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja ikhlas , Barakallah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berawal dari Pertanyaan yang Efektif

4 September 2014   21:07 Diperbarui: 25 Oktober 2022   20:21 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 Saya teringat saat mengawali sesi kedua Diklat Online P4TK Matematika dengan topic pertanyaan efektif. Ada kejadian lucu dan agak gimana gitu jika saya mengingatnya. Waktu itu Pak M.Tamim menanyakan di forum diskusi mengenai pertanyaan yang biasa diajukan ke siswa. Saya menjawab “Bagaimana anak-anak? Sudah mengerti? Atau ada yang ingin ditanyakan”…… Yaaa akibat tidak baca-baca modul dulu……..Ternyata pertanyaan yang dimaksud adalah dalam bentuk soal yang biasa diajukan ke siswa di kelas……Hadddewh

 Akhirnya setelah mengikuti beberapa aktivitas saya dapat menyimpulkan bahwa ternyata memang pertanyaan yang sifatnya efektif sangat penting dalam pembelajaran, utamanya dalam menghadapi Kurikulum 2013 ini. Hal ini tidak lepas dari sifat pertanyaan efektif tersebut yaitu :

(1) Menuntut siswa berpikir, tidak sekedar mengingat atau menyebutkan

Dengan memberikan pertanyaan misalnya “mengapa” atau “bagaimana” yang berarti meminta siswa untuk memikirkan alasan atau cara mendapatkannya, bukan sekedar jawaban akhir.

(2) Mengarah pada pertanyaan yang open ended (terbuka)

Open ended (tertutup) kebalikan dari close ended. Jika sifat close ended adalah pertanyaan yang jawabannya mudah ditebak atau hanya memerlukan tingkat berpikir yang rendah, maka close ended (terbuka) adalah sebaliknya. Yang dimaksud terbuka disini adalah bagaimana siswa dalam mengembangkan cara memahami pertanyaan dan bacaimana cara menjawab pertanyaan. 

(3) Memungkinkan jawaban yang beragam

Dengan sifat ini, pertanyaan yang diberikan tidak menuntut kebenaran hanya berasal dari satu jawaban , sehingga seluruh siswa diharapkan ikut terlibat dalam mencari jawaban dengan caranya masing-masing.

(4) Memungkinkan siswa memaknai matematika dari proses menjawab pertanyaan tersebut

Sifat ini mengharapkan siswa memaknai matematika bukan saja terdiri dari satu proses yaitu hasil namun bermacam proses yang dilakukan secara bertahap mulai dari proses memahami pertanyaan, memilih data, memilih strategi, menghitung, membuat narasi dan argumentasi hingga proses review dan refleksi. 

(5) Memungkinkan guru menilai secara holistic kemampuan matematika siswa

Dengan memberikan pertanyaan yang efektif akan memudahkan bagi guru melakukan penilaian bukan saja kemampuan mengingat, namun juga aspek komunikasi, aspek keterampilan memecahkan masalah hingga kepada aspek afektif matematis yaitu terampil, tekun, teliti/cermat dan kreatif.

 Dari kelima sifat/karakteristik pertanyaan efektif , karakteristik (1), (2) dan (3) saya yakini dapat membelajarkan siswa secara maksimal. Karena dengan mengunakan salah satu karakter pertanyaan efektif ataupun kombinasi dari dua atau ketiganya maka akan lahir sebuah pertanyaan yang betul-betul menggali daya piker dan daya imaginasi siswa dalam memikirkan bagaimana proses dan jalan keluar dari pertanyaan tersebut.

  Setelah mengetahui beberapa karakter pertanyaan efektif, saya menyadari selama ini sering menggunakan pertanyaan yang kurang efektif dengan hanya menggunakan kata “Berapakah” atau “Manakah” atau “Hitunglah”. Ketiga kata tanya ini ternyata pada intinya bersifat close ended hanya mengukur kemampuan siswa dalam menghitung/mengingat saja. Tidak mengarahkan siswa untuk berpikir di level yang lebih tinggi seperti menganalisis, menilai, menyimpulkan, atau membandingkan.

 Melalui diklat online ini saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga tentang pertanyaan efektif dan akan berusaha untuk menerapkan apa yang telah dipelajari ini di kelas. Jika selama ini pembelajaran diawali dengan memberikan materi, dilanjutkan contoh soal, kemudian mengerjakan latihan baik individu atau kelompok, maka kedepan akan berusaha merubah “mind set” dalam menerapkan kurikulum 2013. Pembelajaran diawali dengan memberikan pertanyaan yang sifatnya efektif sehingga dalam kegiatan siswa mencari penyelesaian saya sebagai guru mengharapkan partisispasi aktif seluruh siswa dalam kegiatan dan juga saya dapat melakukan penilaian mulai dari penilaian pengetahuan atau keterampilan dan penilaian sikap.

 Selama mengikuti sesi kedua ini banyak sekali hal menarik yang saya dapatkan di forum diskusi, selain jadi tahu bahwa selama ini pertanyaan yang diberikan kurang efektif, saya juga banyak belajar dan menambah referensi aneka pertanyaan efektif dari topic yang berbeda. Semoga saling berbagi ini dapat dilanjutkan walaupun diklat online telah berakhir.

 

"Artikel ini adalah bagian dari tugas Diklat Online P4TK Matematika".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun