Mohon tunggu...
Sugiarto Sumas
Sugiarto Sumas Mohon Tunggu... Guru - Widyaiswara Ahli Utama

Sebagai widyaiswara di Kementerian Ketenagakerjaan bertugas untuk menjadi fasilitator / pembimbingan peningkatan kompetensi pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. Menulis artikel ilmiah dan artikel populer adalah salah satu hobby sekaligus kewajiban sebagai tenaga pendidik

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Filosofi Sapu Lidi, Nilai-Nilai Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam KTT G20

14 November 2022   15:20 Diperbarui: 16 November 2022   19:22 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemimpin Negara-Negara G20 Presidensi Indonesia Tahun 2022 (Dokumentasi Harian Kompas, 14 November 2022)

PDB global tahun 2021 sebesar US$94 triliun (IMF, 2021), artinya proporsi PDB G20 pada kurun waktu yang sama sebesar 80% PDB global adalah sekitar US$ 75,2 triliun.

Dengan demikian, mata dunia kini mengarah ke Bali Indonesia dengan penuh harapan agar KTT G20 berjalan lancar dan berhasil merumuskan kebijakan-kebijakan global untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19 secara bersama dan secara lebih kuat di tengah "perang" Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung. 

Di sinilah urgensi adanya nilai-nilai kebersamaan dan kesetaraan. Sebagaimana bila sapu lidi, masing-masing lidi berdimensi setara dan berfungsi sama, kemudian diikat menjadi sapu lidi yang kuat untuk melakukan fungsinya sebagai sapu pembersih.

Ilustrasi Pemimpin Negara-Negara G20 Presidensi Indonesia Tahun 2022 (Dokumentasi Harian Kompas, 14 November 2022)
Ilustrasi Pemimpin Negara-Negara G20 Presidensi Indonesia Tahun 2022 (Dokumentasi Harian Kompas, 14 November 2022)

Tentunya negara-negara G20 diharapkan seperti bilah sapu lidi, harus memiliki kesetaraan dan menjadi lebih kuat dalam ikatan KTT G20 Presidensi Indonesia.

Sehingga masing-masing negara G20 dapat bekerja sama untuk pemulihan ekonomi secara bersama dan lebih kuat.

Presidensi Indonesia dengan filosofi sapu lidinya, "tidak akan terjadi suatu perubahan besar jika hanya dilakukan seseorang, walaupun orang tersebut sangat hebat".

Kemudian dijadikan tema KTT G20 recover together, recover stronger, tentunya akan berhasil mengikat negara-negara G20 menjadi semakin kuat, kompak, dan saling menghargai satu sama lain untuk kesejahteraan umat manusia dan perdamaian dunia.

Selain itu, nilai-nilai yang terkandung pada Bhinneka tunggal ika dan Pancasila adalah nilai-nilai milik bangsa Indonesia yang bersifat universal, sehingga Presidensi Indonesia tentunya akan mampu membangun atmosfer KTT G20 berdasarkan nilai-nilai luhur dimaksud.

Masing-masing negara G20 tentu saja masih dimungkinkan memiliki perbedaan-perbedaan dalam kebhinnekaan, namun harus berikhtiar untuk bersatu dalam keikaan.

Intinya, perbedaan adalah sunatullah, sementara persatuan adalah hal yang harus diupayakan secara gotong royong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun