Mohon tunggu...
Sugiarto Kasirin
Sugiarto Kasirin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik/Organisatoris/Independen

Hobi saya membaca dan menulis tentang kejadian sosial, alam dan sejarah. Manusia akan bisa dikenang melalui sejarahnya tentu juga dengan setiap tulisannya. Jadi, menulis adalah jejak yang kelak menjadi sejarah tak terlupa. Banyak orang (bahkan anak sendiri) akan membaca tulisan kita dengan ciri khas rangkaian kata masing-masing dalam setiap perjalanannya. Mampu memberikan edukasi atau bahkan kesamaan kisah dari pembaca. Membaca dan menulis sudah banyak penekanan baik dalam nilai-nilai agama maupun dalam literatur lainnya. Seolah untuk kita sebagai manusia sudah menjadi keharusan (bagi orang-orang yang berpikir). Akhir Kalam, nikmati bacaannya, pelajari jalannya dan amalkan sekuatnya. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menilik Sejenak Menjelang Harlah NU ke-101

14 Januari 2024   20:05 Diperbarui: 15 Januari 2024   06:15 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia-, Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam yang fokus dalam gerakan sosial-keagamaan (Gersosag). Berdiri pada Hari Ahad Pon, 31 Januari 1926 M/16 Rajab 1344 H yang didirikan oleh Hadratusyekh KH. Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Bisri Syansuri di Kota Surabaya. Nahdlatul Ulama sendiri mempunyai arti Kebangkitan Ulama di mana dalam perjalanan para kaum Kyai dan Santri memiliki andil besar terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NU dengan segudang kepiawaian anggotanya disegi keilmuan agama menangkal para penjajah, pemberontakan dan keadaan dunia yang kala itu tidak stabil.

"Sebagai organisasi dengan cara pengorganisasian yang diimajinasikan bisa 'modern', didirikannya NU untuk menjawab dua tantangan yang saat itu sedang terjadi. Tantangan itu bernama globalisasi Wahhabi, ketika Arab Saudi dikuasai oleh kelompok Wahhabi dan dunia Islam banyak mengimpor gagasan-gagasan Wahhabi dalam bentuk pemurnian Islam dan salafiyah dengan cara mereka masing-masing; globalisasi imperialisme fisik konvensional yang di Indonesia dilakukan Belanda, Inggris dan Jepang, sebagaimana juga terjadi di belahan Afrika, Asia Amerika Latin dan negeri-negeri lain yang dijajah bangsa Eropa." Nur Khalik Ridwan dan Ali Usman, Ikhtisar Sejarah Nahdlatul Ulama 1344/1926 (Jakarta: LTN NU, Cetakan I : 2023), hal 23

Nahdlatul Ulama merupakan organisasi Islam yang dinobatkan sebagai organisasi terbesar di dunia. Mengutip data dari Wikipedia, bahwa NU memiliki anggota berkisar dari 40 juta (2013) hingga lebih dari 95 juta pada Tahun (2021) yang menjadikannya sebagai organisasi Islam terbesar di dunia. Usia NU kini mencapai 101 tahun. Peringatan hari lahirnya akan mengusung tema ; "Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia".

Makna tema tersebut adalah menekankan pentingnya memanfaatkan momentum untuk memacu kinerja organisasi Nahdlatul Ulama. Peringatan Harlah dianggap sebagai momen strategis untuk meningkatkan performa jam’iyah melalui konsolidasi, penguatan organisasi, dan jaringan. Semua langkah itu diarahkan untuk menjadikan NU sebagai bagian yang kuat dalam upaya mengawal kemenangan Indonesia, yang ditandai dengan visi Indonesia Emas pada tahun 2045.

Peringatan Harlah ke-101 NU dijadwalkan akan diselenggarakan pada akhir Januari 2024 di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Sekaligus akan menjadi momen peresmian gedung baru UNU Yogyakarta. Keputusan tersebut diambil berdasarkan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU. Peringatan Harlah ini bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1445 H atau 28 Januari 2024.

Acara ini akan melibatkan rangkaian kegiatan, seperti Halaqah Nasional, Konferensi Besar (Konbes) NU, dan Puncak Harlah. Seluruh rangkaian acara dijadwalkan berlangsung sejak tanggal 29 hingga 31 Januari 2024.

Adapun Halaqah Nasional dan Konbes NU yang digelar 29 dan 30 Januari 2024 akan melibatkan seluruh utusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, baik jajaran Syuriyah maupun Tanfidziyah, dan dihadiri oleh undangan dari Ulama dan tokoh masyarakat dengan total peserta diperkirakan mencapai 500 orang.

Jajaran panitia saat ini tengah mempersiapkan segala sesuatu, termasuk rancangan peraturan-peraturan perkumpulan (Perkum) yang akan dibahas dalam Konbes NU.

Gambar; Para Pendiri Nahdlatul Ulama 
Gambar; Para Pendiri Nahdlatul Ulama 

Rancangan Perkum mencakup Batsul Masail, Sistem Pendidikan Nahdlatul Ulama, serta penyelenggaraan rumah sakit dan klinik Nahdlatul Ulama. Pada kesempatan tersebut juga akan dibahas penyempurnaan atau revisi beberapa Perkum yang sudah ada agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan terkini jamiyah Nahdlatul Ulama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun