Artinya bahwa bila Ali bergerak dengan kecepatan cahaya, ia akan sama sekali tidak berumur alias tidak menghabiskan sedetikpun waktu! Untunglah rumus ini tidak mengijinkan kecepatan di atas kecepatan cahaya sebab nilainya menjadi tak masuk akal. Coba saja.
Itulah dilatasi waktu. Waktu melentur pada kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
Jadi walaupun kita yang diam di bumi ini merasakan bahwa cahaya bintang itu butuh waktu bermilyar-milyar tahun sampai ke bumi, tapi bagi foton-foton cahaya yang melesat itu sendiri selang waktunya hanya nol detik.
Sebagai catatan, cahaya dilahirkan saat usia semesta baru mencapai sekitar 300 ribu tahun. Waktu, yang merupakan komponen keempat dari bangunan manunggal ruang-waktu alam semesta ini lahir jauh hari sebelumnya. Yaitu sekitar 13, 2 sampai dengan 13,7 miliar tahun yang lalu.
Anda masih ingin abadi? Menjelmalah sebagai foton dalam keabadian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H