Mohon tunggu...
Sugianto PS
Sugianto PS Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Seorang murid, dan selamanya begitu.

Meninggalkan secangkir kopi. Hening sesaat. Lalu menyambar gawai sebelum kalimat itu menguap di ruang maya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bergerak Secepat Cahaya

19 September 2010   08:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:08 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Artinya bahwa bila Ali bergerak dengan kecepatan cahaya, ia akan sama sekali tidak berumur alias tidak menghabiskan sedetikpun waktu! Untunglah rumus ini tidak mengijinkan kecepatan di atas kecepatan cahaya sebab nilainya menjadi tak masuk akal. Coba saja.

Itulah dilatasi waktu. Waktu melentur pada kecepatan mendekati kecepatan cahaya.

Jadi walaupun kita yang diam di bumi ini merasakan bahwa cahaya bintang itu butuh waktu bermilyar-milyar tahun sampai ke bumi, tapi bagi foton-foton cahaya yang melesat itu sendiri selang waktunya hanya nol detik.

Sebagai catatan, cahaya dilahirkan saat usia semesta baru mencapai sekitar 300 ribu tahun. Waktu, yang merupakan komponen keempat dari bangunan manunggal ruang-waktu alam semesta ini lahir jauh hari sebelumnya. Yaitu sekitar 13, 2 sampai dengan 13,7 miliar tahun yang lalu.

Anda masih ingin abadi? Menjelmalah sebagai foton dalam keabadian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun