Mohon tunggu...
sugiana hs
sugiana hs Mohon Tunggu... rakyat biasa -

hanya orang biasa, tertarik pada masalah - masalah sosial kemasyarakatan, demokrasi dan politik kebangsaan, pembangunan pertanian dan ketahanan pangan, serta sepakbola. saat ini tinggal di sebuah kota kecil di Kalimantan Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bencana Kabut Asap, Bencana Kita Semua

11 Oktober 2015   11:50 Diperbarui: 11 Oktober 2015   12:43 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah beberapa bulan bencana kabut asap yang mendera Sumtara dan Kalimantan masih belum berakhir. Bencana kabut asap yang disebabkan kebakaran lahan dan hutan masih belum dapat dipadamkan dengan segera.  Kebakaran hutan dan lahan yang berada pada kawasan-kawasan lahan bergambut menjadi penyebab sulitnya upaya pemadaman yang dilakukan pemerintah. Api bergerak cepat menyebar ke kawasan lainya sehingga sulit dipadamkan, diperkirakan 1,7 juta lahan terbakar.

BNPB bersama-sama dengan TNI, Polri, Pasukan Pemadam Kebakaran, Relawan dan masyarakat bahu membahu memadamkan api, siang malam mereka berupaya memadamkan kebakaran lahan dan hutan baik melalui jalur darat maupun melalui udara. namun upaya pemadaman juga masih terkendala keterbatasan air sehingga menyulitkan upaya pemadaman ini.

Bencana kabut asap pada tahun ini merupakan bencana kabut asap yang sangat serius dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebaranya yang sangat luas baik di Sumatra maupun Kalimantan menjadikan upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan memerlukan penanganan yang serius.  Jutaan rakyat di Sumatra dan kalimantan menjadi korban terpapar kabut asap ini. Sekolah-sekolah diliburkan dan meningkatnya penyakit ISPA terutama pada balita dan lansia.  bahkan ada yang sudah menjadi korban meninggal akibat ISPA ini, ini tentu bukanlah masalah yang ringan. Ini merupakan masalah yang sangat serius.

Jadwal penerbangan di Sumatra dan kalimantan juga terganggu, ini tentu kerugian yang tidak sedikit secara ekonomi.

Bencana kabut asap ini juga menyebabkan sebagaian wilayah di Sumatra dan Kalimantan menjadi kekurangan oksigen, bencana kabut asap ini juga pemicu meningkatnya emisi CO2 di udara.  Menururt Sutopo Purwo Negoro, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB  dalam akun twiternya menyebutkan emisi CO2 udara di Kalimantan Tengah sangat buruk, jauh melebihi ambang batas emisi dunia.  Emisi Co2 di Kalimantan Tengah pada tanggal 10 Oktober 2015 tercatat sebesar 2.237 ppvb, sedangkan ambang batas emisi CO2 hanya 480 ppvb.

Kita mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah, namun kita melihat upaya yang sudah dilakukanoleh pemerintah tersebut masih maksimal.  sampai hari ini kebakaran lahan dan hutan masih belum berhasil dipadamkan dan masyarakat di Kalimantan dan Sumatra masih merasakan dampak buruknya. 

Kalau hanya mengandalkan Pemerintah propinsi dan pemerintah daerah tentu upaya pemadaman ini kurang maksimal, apalagi mengingat keterbatasan sarana dan parasaran, sdm dan anggaran yang ada, amat sulit jika hanya mengandalkan pemerintah daerah saja.  Penanganan bencana kabut asap ini harus ditangani lintas sektor, dan lintas daerah, itulah perlunya mengapa Pemerintah Pusat harus memegang kendali dalam penanganan bencana kabut asap ini.

Melihat sebarannya yang sangat luas, dampaknya yang sangat besar dan skala bencananya, sampai sekarang pemerintah dengan berbagai pertimbangan masih belum menetapkan bencana kabut asap ini menjadi bencana nasional. padahal bencana kabut asap ini bukan hanya memberikan dampak secara domestik saja namun juga sudah menajdi isu internasional dan memberikan dampak buruk juga secara regional di kawasan Asia Tenggara, Singapura dan Malasyia ikut merasakan dampak buruk bencana kabut asap ini. 

Kita hanya berharap agar bencana kabut asap ini dapat ditangani dengan serius mengingat bencana kabut asap ini bukanlah bencana yang main-main.  Kita berharap pemerintah memberikan upaya terbaik dan sumberdaya yang terbaik supaya upaya pemadamanan lahan ini dapat segera memberikan hasil yang makismal agar bencan akabut asap ini dapat segera berakhir. Kita juga berharap aparat penegak hukum melakukan upaya penegakan hukum secara maksimal terhadap pihak-pihak yang sengaja membakar lahanya baik dari korporasi maupun perorangan, usut tuntas dan tindak tegas para pembakar lahan. 

Sebagai penutup jangan biarkan saudara-saudara kita di Sumatra dan Kalimantan mati pelan-pelan karena kekurangan oksigen atau karena keracunan CO2.  Biarlah bencana kabut asap ini tidak menjadi Bencana Nasional tapi kita menggugah kepedulian kita sebagai sesama anak bangsa agar bencana ini bencana bagi kita semua, sehingga menjadi Geraka Kepedulian Nasional Bencana Kabut Asap.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun