Untuk keperluan penyaringan mikro dapat digunakan cartride filter, dan untuk desinfeksi dapat digunakan lampu Ultra Violet type C (UV-C). Kedua komponen ini lazim digunakan pada depot air minum isi ulang. Harganya juga sangat terjangkau.
Padasan daur ulang air bekas wudhu dapat dibuat dengan komponen minimal  sebagai berikut:Â
a). penampungan air memiliki volume lebih dari 270 liter;Â
b). mikro screen ;Â
c). cartride filter 10 mikron;Â
d). lampu  UV-C; e). pompa. Prinsip kerja  padasan daur ulang adalah:  air bekas wudhu  dari kran/pancuran disaring dengan saringan kasar, kemudian ditampung dan langsung dipompa menuju cartride filter dan lampu UV-C. Selanjutnya ditampung atau langsung dialirkan menuju  kran/pancuran wudhu. Siap digunakan untuk wudhu kembali. Demikian seterusnya, air terus  di "putar".  Hanya dengan air  300 liter (misalnya)  dapat digunakan untuk  wudhu ratusan orang, bahkan  berkali-kali "untuk selamanya". Pemeliharaannya sangat simple, cukup membersihkan saringan, mengganti filter atau lampu UV-C, serta menjaga volume air tetap lebih dari 270 liter.
Teknologi semacam  ini dapat diaplikasikan di semua masjid (utamanya yang sulit air). Teknologi ini Hemat air, ramah lingkungan, sehat dan tetap syar'i. Ketika krisis air, kita tidak perlu  tayamun. Tetap dapat berwudhu dengan padasan daur ulang.
Purwokerto, 31 Agustus 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H