Pandemi belum juga surut entah kapan virus ini hilang dari muka bumi Indonesia. Semua aspek terkena dampak pendidikan terlebih ekonomi yang tiada kepastian.
Selama Covid-19 anak sekolah menempuh berbagai cara dan metode belajar ketatnya pemberlakuan protokol kesehatan memaksa sekolah tidak mengadakan belajar tatap muka.
Belajar dan mengerjakan tugas didominasi via daring tak hanya para murid orang tuapun dibuat pusing karena harus menghadapi tabiat anak disekolah yang dibawa kerumah. Mungkin disekolah para guru merasakan apa yang dirasakan orang tua sekarang betapa bandel dan susahnya anak kita saat belajar.
Tak heran banyak bermunculan video dimedsos retorika orang tua saat bersama anak mengerjakan soal tugas sekolah, tak sedikit para orang tua yang stress dan teriak teriak mengahadapi anak sendiri.
Begitu pula apa yang saya alami dirumah, anak saya berumur 10 tahun kelas 5 SD sering membuat saya pusing pasalnya ketika diberi tugas si anak memaksa orang tua yang mengerjakannya.
Kali ini sedang masa ujian tengah semester (UTS) sekolah berlakukan agar soal UTS diambil disekolah dan dikerjakan dirumah lagi lagi orang tua harus memutar otak saat anak kesulitan menjawab soal daripada pusing saya suruh tanya mbah google selanjutnya saya tinggal memastikan saja jawaban itu benar atau paling tidak mendekati benar.
Berkali kali tanya tanda kalau selama ini apa yang dipelajari benar benar belum masuk dalam otak yah wajar mungkin, atau memalukan saya tak ambil pusing.
Saya hanya bisa berdoa semoga pandemi cepat berakhir anak bisa kembali sekolah bersosialisasi dengan teman temannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H