Data pemudik Kabupaten Brebes Jawa Tengah menduduki peringkat tertinggi dibanding Kabupaten lain, dilansir dari kompas.com ada 76.016 orang yang mudik ke Brebes.
Lalu apa langkah Kabupaten Brebes dalam menghadapi membludaknya pemudik dalam memutus mata rantai penularan corona, sejauh ini protokol kesehatan seperti CTPS, tetap dirumah, memakai masker serta sosial distancing sama perlakuannya seperti daerah lain.
Perbedaanya adalah perlakuan pada pasien dalam pengawasan (PDP) untuk memastikan tidak ada penularan PDP diperlakukan sesuai protokol covid pasien positif, walau secara uji belum ada bukti penularan atau paparan perlakuannya dibuat  seolah positif.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes pada kompas.com pada kamis, (16/04/2020) dr. Sartono mengatakan " ketika tim medis sudah menetapkan seorang pasien PDP. Maka kami anggap itu pasien positif, artinya agar ada keseriusan dalam melakukan tracing di lapangan dan pemantauan lebih ketat." Ujarnya
Begitu juga ketika ada berita peserta ijtima ulama di goa sulawesi selatan dinyatakan positif covid 21 orang asal bantarkawung langsung dikarantina dan lakukan rapid tes serta swab secara ketat. Kini 21 orang asal bantarkawung tersebut sudah dalam pantauan dan diisolasi di islamic centre Brebea.
Mungkin inilah yang dianggap langkah kongkrit dan jitu Kabupaten Brebes dalam menangani penularan corona, sehingga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi memberikan predikat Brebes Bebas Corona.
Dikatakannya menukil dari kompas.com Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo dalam siaran video resminya pada kamis, (23/04/2020) bahwa keberhasilan Brebes dalam memutus mata rantai disinyalir adalah karena kedisiplinan warga brebes dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
" Mungkin aturan sosial distancing disana sudah berhasil, masyarakat setempat memiliki tingkat kedisiplinan mencuci tangan dan ada upaya upaya memutus mata rantai penularan virus corona aerta masih banyak lagi." Ungkapnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H