Disana ada pasien dan dokter berharap corona segera pergi, disini ada sebagian warga menagih janji kompensasi padahal jauh dari indikasi.
Sementara Pemerintah Desa dihadapkan pada dua mata pisau yang sama tajamnya, satu sisi jika dalam memilah data penerima BLT adalah dengan kriteria, satu sisi mereka harus menelan pil pahit bakal dibuat repot jika ada keluarga yang kekeh ingin didata.
Dengan data pilah tentu tidak semua warga mendapatkan BLT, lalu yang tidak mendapatkan apakah mereka akan terima legowo? Prediksinya tidak, yang jelas bakal runyam, ruwed dan menciptakan bumerang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H