Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kades Cenang Lawatan ke Donggala

11 Februari 2020   17:38 Diperbarui: 11 Februari 2020   17:36 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kades Cenang saat paparan di Donggala Sulsel dok. Imam Rifa'i

Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM), mengantarkan Desa Cenang sebagai pilot project, implementasi hasil SIPBM dengan mengembalikan Anak Putus Sekolah (ATS) kembali bersekolah.

Tercatat dari tahun 2016 hingga kini sudah 125 ATS dikembalikan bahkan ada yang sudah menduduki bangku kuliah. Dari prestasi ini kemudian Desa Cenang dinobatkan sebagai Desa Pelopor Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) sekaligus best practise, tidak tanggung-tanggung rupanya gebrakan ini juga mengantarkan Kabupaten Brebes Jawa Tengah meraih gelar Anugerah Top 45 dengan mengusung GKB sebagai Inovasi.

Sebelumnya Cenang mendapat kunjungan 15 Kepala Desa, DPRD,Dandim dan Dinas terkait dari Sulawesi ingin menimba ilmu terkait implementasi SIPBM.

Kini Kepala Desa Cenang Imam Rifa'i bersama Unicef diundang Ke Kabupaten Donggala Sulawesi Selatan untuk menjadi Narasumber terkait implementasi SIPBM Sosialisasi dan Advokasi SIPBM. Pada Selasa, (11/02/2020)

Sejarah baru bagi Desa Cenang dan sebuah prestasi yang membanggakan kiranya, bahwa butuh komitmen dan kerjasama semua pihak agar program bisa berjalan dari kepemimpinan Imam Rifa'i patut dicontoh dan diapresiasi.

Dimasa akhir jabatannya Imam Rifa'i mampu menorehkan secercak tinta goresan perubahan dengan harapan kelak langkahnya bisa ditiru para pemimpin mendatang. Bukan hari ini atau bulan depan bahkan tahun depan, bahwa apa yang digagas dan dijalankan, bisa dituai. 5, 10 tahun kedepan barulah kita tahu manfaat dan perubahan atau ada keluarga kecil yang semula tidak sekolah kemudian mereka bisa sekolah dan berprestasi mengangkat derajat keluarga.

Banyak cerita disana dari bagaimana membujuk ATS agar bisa kembali bersekolah, hingga cerita ATS pendiam berpreatasi menjadi kebanggaan keluarga. Ternyata ada mutiara didasar laut hitam kelam kini bersinar memberi senyum bangga bagi orang tua.

Berbanggalah bahwa ketika dalam perubahan suatu desa, ada nama kita tercatat disana. Hal ini yang akan menjadi cerita buat anak cucu kita kelak.

Salam Hangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun