Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Tugas Kader Posyandu di Desa

8 Februari 2020   07:50 Diperbarui: 8 Februari 2020   08:14 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang tidak tahu betapa beratnya tugas seorang kader posyandu di Desa, terlihat sepele ketika ada kegiatan posyandu para kader mondar mandir, ada yang bertugas menimbang bayi ada yang bertugas mencatat kehadiran dan ada yang menyiapkan makanan tambahan untuk balita.

Satu persatu balita dan ibu hamil diperiksa, setelah sebelumnya semua ibu hamil dan balita di posyandu itu didata dibuku register bayi, balita, register bumil, register wanita usia subur (WUS) dan register pasangan usia subur (PUS).

Peserta posyandu akan diklasifikasikan sesuai buku yang ada, dicatat perkembangan setiap bulannya, dari waktu ke waktu berurutan. Jika ada peserta yang tidak datang, maka akan kelihatan direkam jejak buku register jika dia adalah ibu hamil dan tingkat kehadirannya kurang, bidan segera menanyakan kepada kader kenapa si fulan kehadirannya sangat kurang. Melalui kader, bidan meminta untuk mengunjungi bumil tersebut untuk memastikan kondisi kehamilannya baik-baik saja.

Hal ini pula yang membuat kader pusing kata seorang kader, pasalnya jika pada masa melahirkan dan ada sesuatu hal yang terjadi dan menghambat persalinan, sedang rekam jejak pemeriksaan tidak ada, maka para medis akan menyalahkan bidan desa terlebih kepada kadernya.

Dalam setiap kasus begitu adanya, ini juga tantangan seorang kader posyandu di desa, bagaimana mereka bisa bersosialisasi serta memberikan arahan agar siapa saja baik bayai, balita terlebih ibu hamil agar selalu aktif dikegiatan posyandu.

Tugas yang berat menurut penulis, seorang kader sukarela dituntut bekerja maksimal. Kita patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mereka kader yang terus setia melayani masyarakat.

Desa bahkan Negara sangat membutuhkan mereka data yang diperoleh akan menentukan nasib bangsa kedepan. Sudah sepantasnya jika kemudian kader mengharapkan perhatian dari stake holder terutama desa dan kementrian kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun