Memulai suatu usaha pekerjaan, karir, sekolah, pembuatan maha karya, pembangunan, dan semua hal apapun itu.
Berawal dari minat akan pemberitaan dalam diri penulis sesekali berangan-angan ingin rasanya bisa memberitakan berita, peristiwa, curahan hati dalam sebuah media.
Belajar membuat blog atur sana atur sini secara autodidak rasanya susah setengah hidup hehe.. Nulis beberapa tulisan tentang keluhan dan informasi menurut pengetahuan yang ada satu dua kali rasanya bosan dan putus asa aliran ide stagnan dan kelam.
Masih ingat pada tahun 2016 lagi rame-ramenya grup facebook waktu itu nama grupnya Celoteh Larangan yang digawangi H. BAHRUL ULUM, S.Ag, M.Pd dan Kawan-Kawan. Yang dalam grup tersebut isinya reportase pemberitaan berbasis online.Â
Penulis mengamati grup itu dan tertarik ingin terlibat dalam peliputan sehingga dengan keberanian penulis secara pribadi inbok ke admin grup Celoteh Larangan bahwa penulis pengin bergabung sebagai kontributor untuk wilayah Songgom padahal penulis tidak tahu apa dan bagaimana cara menjadi reporter dengan harapan jika diterima bergabung akan dilatih oleh para master disitu.
Jawaban yang penulis terima kala itu, penulis dikirimi berita reportase keluarga TKI di Desa Songgom yang sedang bermasalah di Negeri Malaysia.
"itu sudah ada" Lanjut jawaban H. BAHRUL ULUM selaku founder sekaligus admin. dalam pesan singkatnya.
Dengan jawaban itu artinya saya ditolak alus hihi.. ya sudah hal itu berlalu begitu saja.
Pada tahun 2017 akhir penulis secara proses dan tidak langsung semakin didekatkan dengan beliua (H. BAHRUL ULUM) kebetulan beliau berteman dengan atasan penulis Kepala Desa Cenang Imam Rifa'i saat sedang merintis Program SIPBM.
kala itu Kepala Desa Cenang berniat ingin membangun sebuah Website Desa, terbangunlah komunikasi dengan tim yang sekarang lebih dikenal CBM.NEWS (Celoteh Brebes Membangun)
Website terbangun Jurnalis Warga sebagai kontributorpun dilatih saya ada didalamnya. Ini kemudian saya sebut gayung bersambut.