Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Outdoor Classroom Day

7 November 2019   10:57 Diperbarui: 7 November 2019   10:56 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saya dipesan ugi nama anak saya untuk dibangunkan lebih awal, setelah sore sebelumnya ngomong bahwa besok murid sekolah dasar diminta bawa bekal, makan, minum, pasta gigi beserta sikat giginya.

"Ngko esuk kon gawa bekal ma " pesan ugi sama mamanya sembari menyampaikan apa-apa saja yang harus dibawa

Metode baru dalam mendidik anak disekolah tentu harapannya anak didik bisa berinteraksi dengan alam dan belajar kemandirian. dunia anak sangatlah rawan akan pengaruh pergaulan dan  jika tidak ada pembekalan dan pembelajaran tentang hidup dan pengenalan lingkungan.

Di era milenial rupanya pendidikan formal dalam sekolah saja tidak cukup, seiring kecepatan informasi anak rupanya lebih peka terhadap arus informasi khususnya dunia game online dan itu sejalan dengan naluri anak bahwa anak daya respon dan rasa ingin tahu tentang hal baru sangat besar sekali.

Tak bisa dipungkiri bahwa anak usai sekolah dasar sekarang banyak dijumpai sudah bermain hp android tak lain adalah mereka mengakses game dan nonton video youtube, jika tidak didampingi bisa berdampak buruk bagi anak, anak cenderung jadi introvert cenderung lebih suka menyendiri, tidak butuh orang lain untuk menyenangkan diri sendiri. bermain hp contohnya anak akan betah berlama-lama dalam kamar bermain game sendirian. walau bisa berinteraksi dengan dunia luar, mereka hanya berkomunikasi dengan sesama orang yang sedang bermain di permainan yang sama istilahnya online.

Pegiat pendidikan harus bekerja ekstra dan selalu up grade diri mengikuti arus informasi agar tidak ketinggalan dengan informasi anak didiknya, bagaimana cara mengimbangi hal tersebut, dan harapannya walau dunia ini sudah serba canggih namun budaya timur khususnya Indonesia tercinta ini tidak tergerus dan hilang oleh perubahan jaman yang begitu pesat.

Sarana dan informasi yang begitu cepat ini baiknya bisa dimanfaatkan bagaimana budaya kita bisa diakses kaula muda dengan mudah dan menyenangkan untuk mempelajarinya.

Tentu kesantunan Indonesia sudah diragukan lagi oleh mata dunia, budaya yang menghormati leluhur yang muda menghormati yang tua begitu juga sebaliknya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun