Cenang, dikutip dari halaman resmi nu.online Kegiatan keagamaan lailatul ijtima Bagi Orang NU, menyelenggarakan pertemuan tiap bualan itu biasa. Pertemuan itu dinamakan Lailatul Ijtima'. Lailah artinya malam, dan ijtima' artinya pertemuan. Artinya sebuah "pertemuan malam" yang diselenggarakan di setiap bulan.
Awalnya ini adalah kebiasaan para kiai yang akhirnya menjadi kebiasaan orang-orang NU atau pengurus NU. Acara ini dimanfaatkan untuk membahas, memecahkan dan mencarikan solusi atas problem organisasi, mulai masalah iuran, menghadapi Ramadlan, Tarawih, menentukan awal Ramadlan, sampai menjalar ke masalah-masalah umat yang berat.
Lailatul Ijtima' ini adalat ditemui mulai dari tingkat pengurus ranting (desa), tingkat majelis wakil cabang (kecamatan), tingkat cabang (kabupaten/kota), tingkat wilayah (provinsi), sampai pengurus besar.
Salah satu pembukaan dalam Lailatul Ijtima' ini biasanya adalah pembacaan tahlil yang menjadi ciri khas orang NU, mengirim doa kepada arwah orang tua, para guru, semua kaum muslimin dan muslimat, khususnya para sesepuh pendiri NU yang telah wafat.
Kali ini kegiatan pertemuan rutin lailatul ijtima tiba giliran di Desa Cenang Kecmatan Songgom Kabupaten Brebes.
Para pengurus NU Desa bermusyawarah untuk mempersiapkan segala sesuatunya bahwa warga dibebani jamuan berupa kado makanan untu para pengunjung dan peserta lailatul ijtima yang biasanya dihadiri anggota dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa Imam Royani, S.Ag. dalam pertemuan tersebut banyak membahas bagaimana agar organisasi NU lebih baik.
Musyawarah juga membahas kegiata suranan atau kegiatan asura yaitu kegiatan tanggal 10 Asura dimana diyakini warga NU tanggal 10 Asura adalah hari kasih sayang dalam umat islam yang mana biasanya ditandai dengan kegiatan santunam anak yatim piatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H