Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Eksistensi Jam'iyah Hirzul Jausyan Kabir

18 Juli 2019   09:32 Diperbarui: 18 Juli 2019   09:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

2005 adalah awal berdirinya atau dibentuknya jam'iyah Jausyan Kabir di Desa Cenang Kecamatan Songgom-Brebes yang dibuka secara langsung oleh pemberi ijazah almarhum al-maghfurlah KH. Abdul Wahid Bin Djamhari pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadi'in Danawarih kabupaten Tegal  10 Maret 2005 hingga kini.

hingga kini jam'iyah yang beranggotakan 30 orang terus melaksanakan kegiatan rutinnya setiap malam kamis wage diadakan bergilir dari anggota ke anggota yang lain, jam'iyah didahului dengan pembukaan pembacaan hadroh kepada para habaib dan sesepuh para wali kemudian dilanjutkan pembacaan jausyan kabir dimana didalamnya berisi 1001 nama-nama Alloh dengan harapan mendapatkan berkah dan keselamatan dunia dan akhirat.

jam'iyah jausyan kabir juga tidak hanya di brebes namun sudah cukup luas yaitu wilayah ditegal bahkan sampai bekasi jawa barat. banyak sekali keutamaanya diantaranya Berdasarkan riwayat, barang siapa yang membaca doa ini ketika ia akan keluar, maka Allah swt akan menjaganya dan akan memberikan pahala yang banyak sekali kepadanya. 

Barang siapa yang menuliskan doa itu pada kain kafannya, maka ia akan terbebas dari azab kubur dan barang siapa yang membaca doa ini pada awal bulan Ramadhan maka Allah akan melimpahkan ia untuk mendapatkan Lailatul Qadr. Barang siapa yang membaca doa ini sebanyak tiga kali dalam bulan Ramadhan, maka ia akan dilindungi oleh Allah swt selama hidupnya. 

Jausyan Kabir (bahasa Arab: ) adalah doa dari Nabi Muhammad saw yang terdiri dari 100 bait yang memuat 1001 nama dan sifat Allah swt. Doa ini diajarkan oleh Malaikat Jibril as kepada Nabi Muhammad saw. Dalam tradisi umat Islam Syiah, khususnya di Iran, membaca doa ini menjadi salah satu rutinitas amalan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadr pada bulan Ramadhan. Menurut sejumlah riwayat, doa ini disunnahkan ditulis pada kain kafan. 

Imam Sajjad as menukil dari ayahnya yaitu Imam Husain as dan Imam Husain as menukil dari Imam Ali as dan Imam Ali asmenukil dari Nabi Muhammad saw bahwa pada salah satu peperangan, Nabi Muhammad saw mengenakan baju besi yang berat sehingga menyulitkannya, kemudian malaikat Jibril as datang dan berkata: "Wahai Muhammad, Tuhanmu menyampaikan salam untukmu dan berfirman: Lepaslah baju besi itu dan sebagai gantinya bacalah doa ini sehingga kau dan umatmu akan terlindungi."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun