Mohon tunggu...
Sugeng R. Bralink
Sugeng R. Bralink Mohon Tunggu... Perawat - Pekerja Migran Indonesia di Qatar

Berbagi tak selalu dengan harta. Dengan karya jurnalisme yang benar dan terpercaya, kita bisa berbagi kebaikan untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengeluh Bukan Solusi!

25 Desember 2011   18:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:46 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_151793" align="alignleft" width="300" caption="Mengeluh Tiada Arti | Carilah Solusi"][/caption] Update status! Ya…istilah ini menjadi semakin popular setelah lahirnya social network yang super heboh, FACEBOOK. Jumlah pemakai jejaring social kreasi Mark Zuckerberg ini, sampai Juni 2011 telah mencapai angka 710.728.720 orang [www.internetworldstats.com]. Angka yang sangat fantastis! Detik demi detik, jutaan bahkan miliaran status pun terus mengalir dan bermunculan di layar maya. Isinya pun beraneka ragam. Ada yang penuh motivasi, inspirasi, semangat, dan hal-hal positif lainnya. Tapi dilain pihak, tak sedikit kita temukan status-status yang berisi hal-hal pesimistis, menurunkan motivasi, dan mungkin hanya sekedar keluh kesah atau mengeluh. Setiap manusia di dunia ini mempunyai permasalahan masing-masing. Baik yang berskala kecil atau besar. Dari yang gampang dicari solusinya sampai yang tak kunjung terselesaikan. Kita tak bisa menghindari itu! Tapi perlukah kita mengeluh ketika kita menghadapi sebuah masalah atau beban berat? Perlukah kita berkeluh kesah di dunia maya tanpa tahu siapa yang kita ajak berbagi? Apakah keluhan-keluhan kita itu akan memberikan solusi? Memang update status di social network nomer wahid di jagad raya ini semakin mangtabs saja. Akses ke dunia maya dari hari ke hari semakin mudah. Kita tentu masih ingat jamannya warnet [warung internet] booming di mana-mana. Kapan waktu kita ingin membuka internet maka kita harus ke warnet. Tarif pun masing sangat mahal. Saya masih ingat ketika saya harus membayar tarif browsing di warnet, 12000 per jam. Beda jauh dengan sekarang, tarifnya hanya 2500 perak/jam. Murahnya harga akses warnet juga didukung dengan speedyang super cepat. Selain itu, akses internet pun sudah semakin gampang saja. Tiap individu yang punya HaPe bisa menikmati fasilitas internet. Tak dipungkiri, kemudahan-kemudahan akses internet ini hadir seiring maraknya social network. Para pemberi jasa telekomunikasi atau yang lazim disebut Telecommunication Provider saling berlomba-lomba memberikan tarif yang super murah untuk kemudahan akses ke dunia maya. Ada yang nawarin tarif murah broadbandnya, ada juga yang nawarin tarif murah per download nya. Pokoknya, customermempunyai banyak pilihan dan semakin dimanja. Di Qatar sendiri, tarif paling murah yang saya nikmati sekarang adalah tarif dari salah satu provider yang memasang bandrol, 15 QAR untuk akses internet 50MB/bulan. Kalau melebihi ya nambah bayarannya. Hehehe…kok jadi ngomongin tarif internet sih J J Kembali lagi soal mengeluh atau berkeluh kesah, Allah SWT telah mengingatkan dalam firman NYA, Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah [QS Al Ma’arij: 19-20]. Manusia adalah mahluk yang mempunyai kelebihan dibanding mahluk Tuhan lainnya. Manusia diberikan kelebihan akal untuk bisa berpikir. Inilah yang bisa menjadi pembeda manusia dengan binatang. Secantik dan secerdas apapun namanya binatang tetap binatang. Dia tidak mempunyai akal dan pikiran. Ketika seekor kambing kelaparan, maka dia akan mengembik dan meraung-raung ke majikannya agar segera disediakan rumput untuknya. Rasanya menjadi tak jauh beda apabila manusia mempunyai masalah kemudian hanya mengeluh tanpa mencari solusi. Dia hanya sibuk mengupdate keluh kesahnya di dinding facebook atau men-tweet nya di kolom twitter. Saya sendiri tidak menyalahkan pada siapapun yang hobby-nya berkeluh kesah di update status. Tapi artikel ini sekedar menjadi pengingat buat saya sendiri utamanya dan bagi facebook-er yang merasa diingatkan. Di dunia ini memang selalu berpasang-pasangan. Ada kaya ada miskin, ada baik ada buruk, ada cantik ada jelek, ada yang optimistis ada juga yang pesimistis. Begitupun update status facebook, ada yang penuh motivasi tapi ada yang hanya berisi keluh kesah tanpa solusi. Melalui artikel ini saya mengajak, mari kita manfaatkan akses jejaring social yang fenomenal ini untuk mengembangkan diri, membesarkan organisasi, mempromosikan usaha, meluaskan pertemanan atau network, membuka wawasan dan hal-hal positif lainnya. Siapa tahu dari grup-gerup kecil yang kita kreasi di facebook, suatu hari nanti bisa menjadi perusahaan besar. Siapa tahu notes-notes yang kita tuliskan di notes page-nya facebook, coretan-coretan ringan di blog, bisa dicetak menjadi buku dan menjadi Best Seller di kemudian hari. Kita perlu ingat bahwa selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian. Janganlah mengeluh tapi carilah solusi! Ummbab, 24 Desember 2011 Sugeng Bralink for Jelajah Qatar riyadi.sugeng@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun