Mohon tunggu...
Sugeng Riyadi
Sugeng Riyadi Mohon Tunggu... Perawat - Diaspora Indonesia di Qatar

Travel around and enjoy your life!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Rombongan TKW Mesti Berjalan Kaya Barisan Bebek?

25 Maret 2012   03:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:31 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul diatas bukan bermaksud tidak sopan atau tidak memanusiakan manusia. Tapi hanya penilaian dalam hati saya saja ketika beberapa kali melihat dengan mata kepala sendiri saat pulang cuti ke Indonesia ataupun saat keberangkatan ke negeri timur tengah, tempat saya bekerja saat ini.

Pemandangan yang aneh menurut saya, kenapa sih para TKW mesti berbaris urut-urutan kaya barisan bebek yang lagi digiring oleh angon nya menuju ke sawah. Maaf sekali lagi maaf buat BMI yang merasa tersinggung, tapi itu jujur dalam hati saya. Tulisan ini mencoba memberikan solusi terkait dengan hal tersebut.

Barisan seperti ini akan menarik perhatian siapa saja termasuk saya, para Bule itu dan tentu para petugas di bandara SOETTA. Tapi saya juga tidak menyalahkan mereka karena mungkin mereka itu takut kehilangan satu sama lainnya.

Satu solusi yang saya coba tawarkan, hendaknya para BMI yang akan berangkat ke negeri tujuan atau baru pulang ke tanah air, jalanlah sendiri-sendiri dan jangan nampak seperti barisan bebek. Tunjukkan bahwa kita itu pintar dan tidak mudah dibohongi oleh para oknum tidak bertanggung jawab. Walaupun sudah jelas ada papan JALUR KHUSUS TKI di bandara SOETTA, tapi kalau jalan kita terpisah dan langsung jalan saja ke jalur non TKI, maka insha allah semua akan jalan saja. Anggap saja bahwa diri kita adalah turis yang baru pulang atau berangkat.

Berpakaianlah yang sopan dan gak narsis narsis amat. Suatu ketika saya melihat rombongan BMI yang transit di bandara Abu Dabhi. Mereka berpakaian layaknya perempuan-perempuan arab yang tertutup rapat dengan pakaian Abaya nya (pakaian warna hitam khas wanita arab). Pakaian yang bagus dikenakan oleh para perempuan, disamping indah dipandang tapi yang jelas pakaian ini akan menjaga diri perempuan dari mata-mata nakal laki-laki. Namun pemandangan ini akan berubah ketika para BMI ini hampir sampai ke bandara SOETTA. Saya pernah melihatnya, banyak diantara mereka berganti dengan pakaian yang 'kurang bahan'. Celan ketat. Sepatu hak tinggi. Kaos ketat sampai-sampai pinggang bagian bawah dan pusar nya terlihat. Na'udzubillah.

Inilah yang mungkin menjadi faktor lainnya yang bisa menambah semangat para oknum untuk memangsa para BMI.

Jadi dua saran saya saat melakukan perjalanan baik saat berangkat atau pulang, berjalanlah layaknya para turis dan profesional. Berjalan tak perlu berjajar kayak bebek yang berbaris dan berjajar banyak sekali. Jalanlah sendiri-sendiri tanpa berkelompok.

Yang kedua, kenakanlah pakaian yang sopan dan tidak menarik perhatian mata-mata nakal. Dan menarik perhatian oknum pemeras yang tidak bertanggungjawab.

Demikian semoga bermanfaat dan maaf bagi yang kurang berkenan.

by Sugeng Bralink

Writing for Sharing

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun