[caption id="attachment_339883" align="aligncenter" width="576" caption="dok.pribadi"][/caption]
Doha - Qatar | Jika kita tinggal di Negara-negara kawasan Timur Tengah, maka akan mengalami dua musim, yaitu musim dingin dan panas. Musim dingin akan muncul sekitar bulan Oktober hingga Maret, sementara musim panas akan muncul di bulan Mei hingga September.
Munculnya musim panas bagi sebagian orang akan menjadikan malas keluar rumah. Apalagi jika kelembaban udara sedang tinggi. Ketika musim panas tiba, banyak ibu rumah tangga dan anak-anak yang memilih tinggal didalam rumah ketika pagi hari. Hal ini mengakibatkan kulit kurang kontak dengan sinar matahari pagi yang notabene mengandung banyak Vitamin D. Terlebih lagi bagi para pekerja kantoran, terpaan sinar mentari ke kulit akan sangat kurang.
Padahal Vitamin D itu penting artinya bagi tubuh dalam penyerapan kalsium yang penting bagi tulang dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh dengan membantu mengurangi peradangan. Selain itu kekurangan Vitamin D bisa mengakibatkan munculnya beberapa penyakit diantaranya Diabetes, Kanker, Multiple Sclerosis dan Rheumatoid Arthitis,
Dari beberapa penelitian di Qatar, didapati bahwa banyak responden yang mengalami kekurangan kadar vitamin D. Di tahun 2009, didapati banyak anak-anak yang mengalami kekurangan kadar Vitamin D.
“The present study revealed that the prevalence of vitamin D deficiency is high in Qatari children and more common in Qatari girls. In the young population in Qatar, vitamin D deficiency appears to result from a combination of limitations in sunlight exposure and a low oral intake of vitamin D (Hoffman, Al-Ali & Bener, 2009).
Pada penelitian di tahun berikutnya, ditemukan angka kekurangan vitamin D yang cukup signifikan pada mahasiswi-mahasiswi di Qatar University.
“The results indicate a remarkably high prevalence of vitamin D deficiency and insufficiency (97.2%) among healthy college female subjects; (50.7%) showed severe vitamin D deficiency (25(OH)D <10 ng/ml); and (46.5%) showed vitamin D insufficiency (25(OH)D (10-30) ng/ml), only 2.8% were found to have an optimal level of vitamin D (25(OH)D >30 ng/ml) (Sharif & Rizk, 2010).
Tidak dipungkiri bahwa sinar mentari pagi itu mengandung banyak manfaat bagi keberlangsungan mahluk hidup di dunia ini. Dari mahluk yang kecil sampai yang besar. Dari tumbuhan, hewan hingga Manusia. Semua membutuhkan sinar mentari.
Musim panas di negeri padang pasir menyebabkan waktu malam menjadi lebih singkat, dan waktu siang akan lebih panjang. Pada puncak musim panas, waktu subuh sudah masuk ketika masih jam 3 pagi. Sementara waktu Maghrib baru masuk sekitar jam 18.20 an.
Hadirnya musim panas, hendaknya bukan menjadi alasan untuk tidak keluar rumah. Hangatnya sinar mentari di pagi hari, harusnya bisa sesuatu yang bisa dinikmati. Meniatkan diri untuk keluar rumah demi sekedar berjemur tentu bukan hal yang menyenangkan. Akan tetapi jika dibarengi dengan aktifitas menyenangkan tentu akan menjadi lebih asyik.
[caption id="attachment_339884" align="aligncenter" width="560" caption="dok.pribadi"]
Trus apa pilihan aktifitas luar rumah yang menyenangkan dan menyehatkan itu? Jawabannya itu Bersepeda.
Ya! bersepeda merupakan aktifitas pilihan bagi anda yang ingin terjaga dirinya dari gangguan kekurangan Vitamin D. Sambil menikmati indahnya lingkungan sekitar, kayuhan demi kayuhan itu akan menjadikan otot-otot tubuh bekerja, tak terkecuali otot jantung. Keringat pun keluar membakar kalori yang tersimpan di tubuh. Kulitpun dengan damainya menerima hangatnya terpaaan sinar mentari pagi nan kaya Vitamin D.
Dr. Elham Sherif, assistant professor di Biomedical Sciences, Qatar University baru-baru ini menyampaikan ke Doha News bahwa sinar mentari menjadi resep terbaik untuk mendapatkan asupan Vitamin D bagi tubuh kita.
“Qatar has a problem – we estimate the majority of people in the country are deficient – and many seriously deficient – in Vitamin D. “We are advising people that they need to expose their legs and arms – without sunblock, which reflects 99 percent of UVB rays – to the sun for between 5 and 15 minutes a day, three times a week. This is the best way to get your levels up to the amount your body needs.”
Jadi bagi anda yang saat ini tinggal di kawasan Timur Tengah dan masih bermalas-malasan keluar rumah, Yuk mulai bersepeda sambil menikmati indahnya padang pasir. Badan sehat, nggak perlu minum obat!
Dukhan, 27 Agustus 2014
Sugeng Bralink
riyadi.sugeng@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H