Dalam masyarakat kita, perubahan sosial menjadi fenomena yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Hal ini lantaran, dalam perubahan sosial, ada banyak variabel di masyarakat yang turut berubah. Sebut saja misalnya perilaku, cara berpikir, gaya hidup sampai pada bentuk fisik semacam model baju, gaya potongan rambut, dan sekian lainnya.
Pada dasarnya, perubahan sosial ini tidak terjadi secara instan. Perubahan sosial perlu proses. Bahkan kadang kala, proses ini perlu waktu lama agar bisa diterima (bahasa sosialnya terinternalisasi) dalam tubuh masyarakat.
Proses itu yang pertama dikenal dengan istilah difusi. Difusi merupakan proses penyebaran unsur budaya baru dari individu dan atau kelompok tertentu.
Misalnya saja, anak petani dari pelosok desa yang mendapat kesempatan mengenyam pendidikan di kota. Tanpa disadari, setelah 4 tahun mukim di kota, anak petani ini mengalami perubahan: cara berpikir dan memandang sesuatu, orientasi ke depannya yang emoh jadi petani, gaya bahasa, gaya hidup, pakaian, dan masih banyak lagi lainnya.
Selanjutnya adalah akulturasi. Sederhananya, akulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan tanpa menanggalkan unsur penting dari budaya lama. Misalnya saja, anak petani di desa yang dididik dengan moral kesantunan yang ketat, kendati hidup 4 tahun di kota besar, moral kesantunan ini tetap ditunaikan. Dalam konteks kejawaan, ketika berbicara dengan orang yang tua menggunakan bahasa krama inggil, bukan bahasa Indonesia.
Kemudian ada juga asimilasi. Kalau yang ini biasanya memunculkan budaya baru dari hasil perjumpaan dua budaya. Koentjaraningrat, cendekiawan ilmu sosial terkemuka memberi catatan bahwa, asimilasi ini hanya mungkin terjadi ketika dua budaya itu telah bergumul dalam tempo lama. Asimilasi sama dengan campuran kebudayaan lantas membentuk budaya baru.
Terakhir ada istilah akomodasi. Istilah yang lekat dengan narasi penerimaan masyarakat terhadap perubahan budaya. Masyarakat sudah mulai memahami pola dan menerimanya sebagai bagian dari kekuatan peradaban di masyarakat.
Inilai 4 proses perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Keempatnya ini mesti dibaca berurutan, bukan secara terpisah. Begitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H