1. Ngelmu (Ilmu Pengetahuan): Bagian pertama dari ajaran Jawa adalah penekanan pada pentingnya ilmu pengetahuan. Orang Jawa dihimbau untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan mereka sepanjang hidup. Ini mencakup pembelajaran tentang alam, budaya, dan filsafat. Ngelmu juga merujuk pada keinginan untuk memahami dunia dengan lebih mendalam.
2. Ngudi (Etika Perilaku): Aspek kedua ajaran Jawa adalah etika perilaku yang baik. Ngudi mengajarkan tentang pentingnya etika, sopan santun, dan moralitas dalam interaksi dengan orang lain. Konsep ini mencakup nilai-nilai seperti saling menghormati, kerja keras, dan menjaga keseimbangan dalam hidup.
3. Nyata (Pengamalan Spiritual): Bagian ketiga dari ajaran Jawa adalah dimensi spiritual. Nyata mencakup praktik-praktik spiritual dan pencarian makna dalam hidup. Ini melibatkan hubungan dengan alam semesta, Tuhan, dan pengembangan diri secara spiritual. Melalui meditasi, doa, dan refleksi, individu diarahkan untuk mencapai kedamaian batin dan keseimbangan hidup.
Ketiga pilar ini saling terkait dan membangun satu sama lain. Ajaran Jawa menekankan pentingnya memadukan ilmu pengetahuan, etika yang baik, dan praktik spiritual dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kehidupan yang harmonis dan bermakna.
Secara sederhana, ketiganya terangkum dalam tiga istilah yang kerap ditemukan pada kehidupan orang Jawa yakni: Manunggaling Kawulo Gusti, Sangkan Paraning Dumadi, dan Memayu Hayuning Bawono. Untuk penjelasan lebih lengkap, teman-teman bisa menontonnya melalui tautan berikut ini . Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H