Atau misalnya kamu punya naskah yang nakal dan ngocol banget, maka bisa dikirim ke voxpop atau mojok, bukan di website-website keislaman seperti alif dan islami. Nah, mulailah berselancar!
Belakangan ini ada banyak sekali website baru bermunculan. dan semuanya memerlukan kontribusi tulisan darimu. Tapi masalah honor, tanya ke email websitenya langsung ya!
Keempat, konsisten dan berkarakter. Kalau ini kamu harus sering-sering berlatih menulis dan membaca sampai menemukan gayamu sendiri. Untuk menyiasatinya, kamu bisa memilih satu dua atau berapa dari sekian penulis keren di negeri ini.
Kalau kamu pengen menulis yang nakal dan ngocol, maka baca bukunya Iqbal Aji Daryono dan Agus Mulyadi. Kalau kamu senengnya kritik kemapanan, maka silahkan langsung baca bukunya Kalis Mardiasih.Â
Kalau sukanya soal keislaman, ada nama Cak Nun, Kuntowijoyo, Gus Dur, dan lain-lain. Atau kamu sukanya tulisan yang bertenaga, maka bacalah buku-bukunya Muhidin M. Dahlan dan Pramodya Ananta Toer. Dan seterusnya. Kamu harus menemukan sendiri. Sesuai jalan ninjamu.
Itulah empat faktor yang biasanya menjadi pertimbangan redaktur memuat tulisanmu atau tidak. Nah, untuk saat ini kamu sudah memiliki yang mana? Atau jangan-jangan teman di media sosial sedikit, udah gitu tidak kenal redakturnya, tulisannya salah alamat terus, dan tidak konsisten?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H