Laporan wisata kuliner kali ini dari kota kelahiran saya yaitu Blitar Jawa timur. Warung ini sudah kami kenal sejak lama , pastinya sih sudah tak ingat lagi, tetapi sejak masih sekolah SD kami sekelarga sering datang ke warung ini tepatnya sehabis Bapak terima gajian hehehe.., karena sebagai keluarga PNS waktu sehabis gajian itulah waktu paling menyenangkan, begitu pertengan bulan kembalilah kami mengetatkan ikat pinggang lagi.
Jadi sekarang karena sudah tidak tinggal di Blitar lagi , kalau pas ke Blitar mengunjungi ortu , warung yang satu ini tak pernah lewat dari daftar kunjungan. Warung ini sangatlah sederhana terletak di jalan pemuda berseberangan dengan masjid muhammadiyah yang megah itu, hanya menempati sudut pekarangan tak terpakai tanpa nama. Bangunan warungnya hanya tenda plastik dengan satu meja dan dua bangku panjang , dan sang maestro mie godhog beroperasi dengan tungku tradisional menggunakan tungku berbahan bakar arang di gerobak dorong sebelah tendanya.
Sejarah warung ini dimulai dari Pak No dibantu istrinya yang memulai usahanya dilokasi berbeda tapi tak jauh dari lokasinya sekarang. Saat ini penerus usaha tsb adalah anak dari Pak No seorang perempuan, tetapi yang menjadi Chef nya adalah sang menantu. Warung ini hanya buka malam hari saja, Â tetapi ini uniknya, warung ini sangat tidak disiplin dalam hal buka warungnya , mungkin tergantung suasana hatinya kalau pas mau buka ya buka kalau pas mau tutup ya tutup aja jadi kita sebagai konsumennya sering tertipu . tetapi kalau pas buka nauzubillah antrinya , tetapi karena rasanya memang markotop , sebagai pemburu kuliner sejati ya tetap dilakoni hehehe...
Hanya ada dua macam menu di warung ini yaitu nasi goreng dan mie godhog tetapi dijamin keduanya kualitas Nomer Wahid. Sebagai petualang kuliner antar pulau di Indonesia, saat ini rasanya belum ada yang mampu menandingi kualitas rasa dari mie godhog dan nasi goreng Pak No ini. Yang khas dari masakan warung ini pertama adalah aromanya yang wangi gurih dijamin sebelum makan pasti sudah ngeces duluan dan kenikmatan kedua begitu mencecap, rasa bumbu khas Pak No akan begitu menggetarkan lidah, apalagi kalau makan mie godhognya dijamin yang lagi hidung tersumbat pasti deh keluar semua.
So buat para pecinta kuliner tunggu apalagi, silahkan mampir kalau pas ke Blitar kota tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H