Mohon tunggu...
Sugeng Hardianto
Sugeng Hardianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha Mandiri

Pemerhati sosial, penikmat kuliner dan penyuka keindahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Al Zaytun

21 Juli 2023   19:07 Diperbarui: 21 Juli 2023   19:11 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Batam-dok pribadi

Saat ini pondok pesantren ini sedang menjadi sorotan baik di media sosial maupun di media pertelevisian nasional.  issue -2 yang disampaikan pada masyarakat disebutkan bahwa Pondok Al Zaytun ini menganut ajaran sesat , sumber radikalisme , terafiliasi NII dsb. Ditambah lagi dengan massivenya media sosial berita berita seperti ini akan sangat mudah menyebar dengan cepat.

Saya akan mencoba memandang Al Zaytun dari sudut pandang saya pribadi setelah melakukan kunjungan tersebut beberapa tahun yang lalu yang bisa jadi berbeda dengan berita berita yang beredar hari ini .

Disclaimer: bahwa saya tidak terkait apapun dengan al zaytun bukan sebagai pengurus atau pihak yang berhubungan langsung dengan alzaytun .

  • Saya mengunjungi Al Zaytun dengan diajak rekan saya dan saya sebelumnya tidak mengetahui sama sekali tentang Al Zaytun , dan saya merasa sangat takjub bahwa ditengah persawahan Hargeulis Indramayu yang identik dengan perkampungan berdiri bangunan sangat megah dengan tiang menara masjid yang tinggi menjulang . saya bolak balik bertanya bangunan apakah ini  .Inilah Al Zaytun jawab rekan saya . Saya belum pernah melihat bangunan pondok pesantren yang semegah ini sebelumnya  . Masjid yang besar dan megah ini dikelilingi oleh bangunan2 lain yang juga bertingkat yang merupakan bangunan sekolah, Asrama dan bangunan2 fungsional lainnya yang terkesan modern. dan uniknya bangunan ini terletak di antara area sawah yang menyebabkan kompleks terlihat  ini sangat menonjol .
  • Pihak Al Zaytun membolehkan masyarakat untuk masuk ke dalam kompleks pondok dengan disambut oleh security yang sangat sopan dan menanyakan perihal keperluan apa mengunjungi Pondok Alzaytun . setelah mengisi buku tamu kita akan dibolehkan untuk masuk ke dalam kompleks pondok.
  • Area pondok jangan dibayangkan seperti umumnya pondok pesantren ,tetapi suasananya seperti  masuk kompleks universitas modern dengan jalan yang lebar lebar dengan bagunan-2 bertingkat dikanan kiri sangat bersih dan rapi  dengan ditumbuhi banyak pohon dikiri dan kanan jalan jadi terkesan sangat rindang.
  • Sempat berinteraksi dengan murid2 al zaytun . Murid murid disini jauh dari kesan kumuh dan ndeso , mereka Nampak bersih  dan berseragam , bahwa murid2 tersebut bukan hanya dari Indonesia tetapi juga ada dari beberapa luar negeri seperti Malaysia,Thailand dll , mereka juga Nampak sangat sangat sopan dan beretika baik. Penampilan murid2 al zaytun kadang2 santri laki2 ada yang pakai jas seperti sekolah sekolah swasta mahal.
  • Al Zaytun hampir 100 persen mandiri , hampir semua keperluan terkait pondok dapat dihasilkan oleh pondok . makanan santri dihasilkan oleh Alzaytun sendiri mulai dari beras sayuran buah2an , peternakan dihasilkan oleh kebun dan ternak milik al zaytun . pengadaan beras bekerja sama dengan petani2 setempat dengan konsep saling menguntungkan . ada ribuan petani sekitar pondok yang bekerjasama dengan al zaytun . Tidak hanya mandiri pangan , Al zaytun juga punya unit2 kerja yang bisa memproduksi perabotan seperti bangku2 sekolah,meja kantor kursi dsb, dan unit2 kerja tersebut itu juga lah yang membangun gedung2 di alzaytun . salah satu  yang belum mandiri adalah pengadaan ikan untuk supply makanan santri. Untuk itulah pihak alzaytun mendirikan galangan kapal di tepi pantai indramayu untuk membangun kapal yang nantinya akan bisa supply ikan untuk kebutuhan pondok. Pembangunan kapal inilah yang jadi berita hoax bahwa al zaytun sedang membangun kapal Nabi Nuh.
  • Kesenjangan pemikiran dan juga kesenjangan infrastruktur antara pondok dan masyarakat sekitar yang memang terlihat njomplang karena rata rata daerah sekitar pondok tersebut merupakan petani marginal , hal  ini juga yang berkemungkinan menimbulkan kecemburuan .
  • Konsep pengelolaan al zaytun ini bisa dikloning oleh pondok yang lain sehingga menjadi pondok yang modern dan mandiri, bahkan saya membayangkan apabila Indonesia dikelola seperti al zaytun  maka kita akan bisa mandiri dan mengurangi ketergantungan dengan negara lain.
  • Panji Gumilang berdasar apa yang saya lihat di al zaytun dan saya baca dari beberapa media mempunyai konsep berpikir yang maju dan bahkan mendahului jamannya . Dengan kemampuannya ini harusnya panji ini bisa mengelola sekelas kabupaten atau propinsi . Tetapi konsep berpikir mendahului jaman ini yang kadang bisa menimbulkan gesekan karena masyarakat  umum belum siap menerimanya dan akhirnya dihakimi dengan penistaan agama dsb. Jadi teringat Nurcholis Masjid seorang tokoh pembaharu Islam yang dihujat dan dianggap sudah bergeser aqidahnya dan bahkan dicap sesat  . Cak Nur panggilan nurcholis majid menyoroti masyarakat islam yang terlalu terikat dengan dogma dogma agama sehingga menjadi umat yang sulit maju . Cak Nur juga menentang adanya fundamentalisasi agama dan mengajak umat islam untuk mengembangkan cara berpikir lebih kritis dan tidak terlalu terikat dogma. Saya melihat kesamaan Panji dengan Cak Nur dalam hal ini.

Dari beberapa hal yang disampaikan diatas akan lebih bijak apabila al zaytun dipandang sebagai asset umat islam , terlepas dari adanya kekurangan disana sini untuk sama sama kita berikan masukan untuk perbaikan . akan sangat disayangkan pondok sebagus ini kalau sampai berhenti beroperasi .

berita berita yang beredar saat ini tendensius sekali .membuat persepsi seakan telah terjadi kejahatan luar biasa di pondok itu. Meminjam istilah dari  Dahlan Iskan di channel Disway bahwa sekarang ini ada kebenaran baru selain kebenaran berdasarkan fakta yaitu kebenaran berdasarkan persepsi yang dibangun oleh media.

Kita sebagai umat harap bijaksana dalam mengkonsumsi berita -- berita . karena kita harus telaah apakah berita2 itu fakta ataukah persepsi yang sengaja dibangun oleh pihak pihak yang tidak ingin umat islam menjadi kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun