[caption id="attachment_178972" align="alignleft" width="150" caption="Demonstrasi Kenaikan Mahasiswa Di Sekitaran Monas"][/caption] Judul diatas saya ambil dari salah satu judul dari tulisan Soe Hok Gie, seperti kita ketahui beliau adalah salah satu tokoh dimana ketika masih kuliah adalah seorang mahasiswa yang sangat gencar mengkritisi pemerintahan pada masanya. Tulisan diatas saat itu ditujukan kepada mahasiswa Universitas Indonesia dimana para masa tersebut mahasiswa seperti kehilangan identitas mereka. Namun agak menyesalkan judul diatas rasa-rasanya sesuai dengan keadaan mahasiswa Indonesia sekarang ini. Beberapa hari ini berita-berita tentang anarkisme mahasiswa terkait dengan penolakan kenaikan BBM terjadi hampir di penjuru tanah air, mulai dari pemblokiran jalan perusakan sarana-sarana umum sampai terakhir sekali di salah satu propinsi di indonesia bagian timur para mahasiswa menduduki sebuah bandara. Luar biasa bukan, saya disini menyikapi segala kejadian diatas dari sudut pandang saya sebagai seorang mahasiswa.Sejujurnya saya kurang begitu peduli dengan dengan rencana kenaikan BBM yang dilakukan oleh pemerintah. Bukan karena apatis ataupun terlalu pesimistis terhadap kondisi negara ini, tetapi bagi saya sebenarnya kenaikan BBM bukanlah masalah utama yang sedang dihadapi oleh rakyat saat ini. Namun mereka yang sekarang mengelola segala kebijakan itulah masalah yang sebenarnya yang diahadapi. Naik atau tidak hanyalah sebuah opsi yang bilamana dilaksanakan dengan baik dan benar hanya seperti memindahkan uang dari satu kantong ke kantong yang lain dimana nilai atau value yang terkandung adalah sama. Jadi tidak menjadi suatu masalah, toh impact-nya pun akan kembali ke rakyat hanya dengan kemasan yang berbeda. Disini justru yang saya sangat sesalkan adalah perilaku rekan-rekan mahasiswa ketika mereka turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Dimana saat mereka berdemonstrasi sering sekali melakukan tindakan-tindakan yang tidak mencerminkan individu-individu yang terdidik atau tidak jarang melakukan tindakan-tindakan diluar akal sehat. Seperti yang baru-baru ini marak terjadi, bak latah nasional semenjak aksi blokir jalan yang dilakukan oleh pekerja di jawa barat, aksi ini adalah porsi penting yang wajib dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa di penjuru negeri ini dalam melakukan aksi demonya, sebagai jalan untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah. Cukup efektif memang, sering sekali pejabat terkait harus turun langsung untuk menemui para rekan-rekan mahasiswa, tapi tak jarang pentungan mereka yang berseragamlah yang singgah. Tapi apakah yang berbagai aksi yang dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa dapat dibenarkan? mungkin patut dipertanyakan esensi apa yang sebenarnya menjadi latar belakang rekan-rekan mahasiswa dalam melakukan aksinya. Kalau kita mau sedikit berpikir dalam setiap aksi demonstrasi siapa yang dirugikan, saya rasa kita semua akan setuju bahwa rakyatlah yang akan dirugikan. Mulai dari hal-hal yang paling mendasar seperti waktu, kenyamanan, rasa aman, belum lagi bila kita bicara mengenai stabilitas nasional yang tentunya sangat berdampak terhadap perekonomian nasional. Dan sekali lagi rakyatlah yang menjadi korban disini. Ironis bukan, yang terjadi adalah aksi-aksi yang dilakukan mahasiswa tak ada bedanya dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Dimana esensi dan semangat yang dilakukan pada dasarnya adalah untuk kepentingan rakyat, namun karena dilakukan dengan cara-cara yang tidak benar sehingga sekali lagi rakyatlah yang dirugikan disini. Sebagai seorang mahasiswa tugas kita adalah belajar dan mencoba memahami persoalan-persoalan negeri ini untuk melakukan tanggung jawab sosial kita dalam pemerintahan yaitu menjadi pengawas bagi mereka yang berkuasa. Bilamana mereka mengambil kebijakan ataupun peraturan yang tidak memihak kepada rakyat saat itulah peran mahasiswa sangat dibutuhkan. Dan dalam melakukan peran sosialnya seharusnya dilakukan dengan mengedepankan identitas sosial mereka yaitu sebagai seorang akademisi. Dimana dalam setiap aksinya selayaknya mengedepankan intelektualitas serta pemikiran-pemikiran, sehingga mampu memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh negeri ini ataupun menekan kebijakan-kebijakan pemerintah bilamana tidak memihak kepada rakyat. Tanpa harus melakukan aksi-aksi anarki yang ujung pangkalnya hanyalah rakyat yang akan kembali dirugikan. Tulisan ini saya buat bukan untuk mendiskreditkan mereka yang turun ke jalan-jalan, bagi saya mereka adalah pahlawan, mereka adalah pribadi yang besar, pribadi yang peduli terhadap nasib negeri kita tercinta ini. Namun ada baiknya kita berhenti sejenak untuk merenung, untuk berpikir kemudian membulatkan niat kita kembali sebenarnya untuk apa kita melakukan semua ini. Hidup Mahasiswa Indonesia !! Best regards
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H