Mohon tunggu...
sugeng rahayu
sugeng rahayu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Driver ojol

pedagang kecil no politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kesaksian yang tak dapat di Saksikan

23 Februari 2013   09:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:50 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berita di media elektrnic maupun cetak akhir-akhir ini memberitakan korupsi di negeri ini dengan tersangka yg paling disorot media adalah dari PD dan PKS, setelah aku renungkan dan tela'ah ke belakang di saat PEMILU 2009 mungkin ini KARMA tuk mereka berdua.

di saat PEMILU 2009 aku kebetulan jd saksi di kecamatan dari partai HANURA, yg aku heran kenapa sekarang penghitungan ulangnya di kecamatan padahal dulu waktu 2004 penghitungan ulang di tingkat kalurahan kebetulan aku jadi saksi di kalurahan mewakili PDI-P dan penghitungan ulang di tingkat kalurahan membutuhkan waktu 1 malam + 1 hari (24jam) krn kotak sura datang dari TPS sudah jam 6 sore ada yg tiba jam 9 malam dan itu baru 1 kalurahan, gimana kalo 1 kecamatan? yang membawahi 17 kalurahan?

pertama masuk ke ruang kerja yg aku tanyakan ke petugas PPK waktu itu gimana penghitunganya dan jumlah suara yg di hitung dgn komputer bisa di pertanggung jawabkan tidak? dan jawaban petugas PPK sangat meyakinkan klo hitungan komputer ga bakalan salah dan langsung di kirim online ke KPU pusat.

penghitungan ulang kertas suara yg masuk membutuhkan waktu 1 minggu dan setiap penghitungan ditutup jam 10 malam, kotak suara di kunci di ruang khusus yg di jaga polisi juga linmas tapi yg bawa kunci petugas PPK dari situ sudah timbul rasa curiga kenapa koq seperti ini, biarpun di jaga polisi dan linmas klo yg masuk petugasnya sendiri dan merubah data bisa apa polisi dan linmas? karena kecurigaanku bertambah besar aku minta teman yg juga kader partai HANURA tuk tanya ke orang-orang yg jadi saksi di tingkat kelurahan se-kecamatan tempat aku jd saksi karena partai HANURA gak seperti partai lain yg di setiap TPS ada saksi dan catat data perolehan suara.

timbul masalah yg bikin was-was yaitu saksi dari partai lain di tiap TPS yg punya data ternyata cuma mencatat perolehan suara partainya sendiri, tapi aku yakin TUHAN beserta kami dan teman yg hampir putus asa akhirnya dapat data dari PKS karena PKS mencatat data perolehan suara lengkap semua partai dan ada saksi di tiap TPS.

setelah memasuki hari ke 5 dan aku sudah dapat data lengkap maka aku crosscek dengan data penghitungan ulang di kecamatan "suara partai HANURA hilang 600 suara" untung aku belum tanda tangan BA lalu langsung saja aku tanyakan ke petugasnya tp dia ga mau menjawab suruh ke Pak timothius yg katanya menjabat sebagai SekCam jg sebagai wakil ketua PPK

aku tunggu sekitar 5 menit malah yg datang petugas PANWAS dan POLISI jaga menemui aku dan bilang pelan "gak usah di rame'in mas kita kan sama-sama mengabdi kenegara, bisa di omongin baik-baik" setelah itu datang wakil ketua PPK beserta dokumen berita acara yg salah dan yg benar sambil minta ma'af atas kekeliruan tersebut, ya sudah aku bilang "ga masalah pak, tiap orang pasti ada salah"

trus... gimana nasib partai yg sama sekali ga ada saksinya di tiap TPS? aku perhatikan data yg aku peroleh dari saksi PKS ternyata larinya suara yg hilang ke partai DEMOKRAT. mau jadi apa negeri ini suara rakyat di BUNGKAM.

hatiku gusar dengan data dari PKS , aku masih penasaran dan berusaha menemui orang PKS entah itu siapa ato jabatan dia di partai sebagai apa gak penting, yg aku pingin tau seberapa solidnya partai ini dan akhirnya ketemu jg dan dapat informasi kalau di setiap TPS di kabupaten kami ada saksi dari PKS, dan perlu di ketahui setiap saksi yg bawa data perolehan suara di TPS tempat dia tugas HARUS di setujui dan di tanda tangani oleh ketua TPS. wow... alangkah otentik data dari PKS, kata orang PKS lagi saksinya PKS ada di tiap TPS di seluruh INDONESIA.

silahkan para pembaca untuk lihat sendiri jumlah anggota dewan di daerah dengan di pusat, secara gamblang dari situ kelihatan beda jumlah yang sangat signifikan, lalu kanapa PKS diam padahal punya data yang sangat valid dan kenapa PKS gak mau jadi partai oposisi memilih pro pemerintah yang jelas di data dia telah melakukan kecurangan.

entah kebetulan atau ada sesuatu yang jelas ada beberapa menteri di KABINET INDONESIA BERSATU II yang berasal dari PKS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun