Mohon tunggu...
Yogi Suwarno
Yogi Suwarno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A random Indonesian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Satu Tahun Jokowi: Haters dan Lovers, Move On!!!

28 Oktober 2015   12:01 Diperbarui: 28 Oktober 2015   12:16 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://liputanislam.com/wp-content/uploads/2014/07/Prabowo-dan-Jokowi.jpg"][/caption]

Peringatan satu tahun pemerintahan Jokowi menampilkan sederet pencapaian pun sejumlah kekurangan yang semuanya adalah bagian dari dinamika politik dan ekonomi di tingkat nasional maupun global. Saya tidak hendak memperkeruh atau membuat analisa lain yang sebetulnya juga tidak perlu. Ini hanya catatan untuk para hater dan lover nya Jokowi. Bear in mind, saya bukan pemilih Jokowi, seandainya ada yang merasa bias dalam tulisan ini.

Surat untuk para haters

  1. Terimalah, lapang dada lah, Jokowi adalah Presiden terpilih, legitimasinya kokoh. Janganlah karena ketidaksukaan anda membuat anda tidak objektif dan fair dalam menilai kinerja beliau. Kritik boleh saja, tapi yang membangun (klise) dan santun. Karena caci maki pun tidak akan mengubah apapun!!
  2. Ingat, Jokowi adalah manusia. Dia tidak akan sempurna dalam menjalankan tugasnya, apalagi di mata hater. Tapi sebagai pemimpin negara, dia layak dapat penghormatan dan kesempatan untuk membuktikan kerjanya. Jangan sedikit-sedikit salah, sedikit-sedikit di olok-olok. Janganlah ketika Jokowi sukses, kalian nyinyir, ketika Jokowi gagal lalu kalian bertepuk tangan. Bijaklah.

Surat untuk para lovers

  1. Rendah hatilah. Kurangi pemujaan berlebihan kepada Jokowi, karena beliau itu bukan nabi, apalagi dewa, yang tidak tersentuh dengan kesalahan. Pemujaan berlebihan akan membutakan mata anda dan anti kritik
  2. Membandingkan prestasi Jokowi dengan SBY sah-sah saja. Yang konyol adalah ketika membandingkan hal-hal remeh temeh, seperti simbol-smbol, cara berpakaian, gaya berpidato, jumlah rombongan kunjungan kerja, protokoler dsb. Itu tidak prinsipil. 

Terus terang, saya merasa muak dan sangat terganggu dengan perang (terutama di media sosial) antara hater dan lover yang seakan tidak pernah selesai. Yang satu keukeuh membanggakan dan membela Jokowi, yang satu tetap nyinnyir dan selalu mencari kesalahan. Lalu kapan kalian akan bekerja? What's the point of that? menang jadi arang, kalah jadi abu.

Coba kita lihat kondisi bangsa ini dengan jernih. Tidak malukah kalian pada bangsa lain yang justru sedang sibuk membangun negaranya, sementara kalian sibuk membuat meme dan twitwar? di saat pelajar di negara lain tekun belajar untuk meraih ilmu dan menguasai teknologi, pelajar-pelajar kita masih sibuk dengan budaya barbar dan primitif seperti tawuran dan demo yang tidak perlu. Di saat pemuda bangsa lain bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih mimpinya, pemuda kita masih terlena di pojok warung kopi menikmati sebatang rokok dan secangkir kopi, tanpa ada produktivitasnya. Adakah yang terbangun untuk menyadari semua situasi ini?

Haters dan lovers, move on!!, ini bukan saatnya berwacana, bukan saatnya beradu kata. Masa kampanye telah usai. Pilpres selesai setahun yang lalu!! dan kalian masih mempermasalahkan siapa yang lebih baik? Bibir jadi penuh kata-kata kotor, hati penuh dengan kedengkian, pikiran menjadi tidak pernah jernih. Bukankah agama kalian mengajarkan penghormatan pada ulil amri, perdamaian, cintakasih? Berhentilah jadi bangsa yang suka gossip. Lalu kapan kalian bisa jadi manusia normal? Lepaskan gadget kalian, mulailah bekerja. Mari kita kejar Malaysia, Cina, atau Korea Selatan. Tidak maukah bangsa kalian menjadi bangsa yang dhormati seperti mereka?

Cape deh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun