Penyakit yang disebabkan oleh virus covid-19 ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemic dengan tingkat kemampuan penyebaran virus yang tergolong masif. Dengan demikian, besar peluang untuk virus covid-19 memasuki seluruh negara di dunia, salah satunya Indonesia.Â
Berdasarkan data penyebaran virus covid-19 yaitu covid19.go.id, terdapat 227 negara yang terinfeksi virus tersebut dengan 352.796.704 orang terkonfirmasi dan 5.600.434 orang meninggal dunia per 25 Januari 2022. Sementara itu, di Indonesia sendiri terdapat 4.294.183 orang yang terkonfirmasi virus Covid-19 dengan 144.247 jiwa meninggal dunia per 25 Januari 2022. Angka tersebut tergolong tinggi yang menyebabkan pendemi covid-19 dianggap berbahaya.
Dalam mengendalikan penularan virus covid-19, pemerintah pun menginisiasikan berbagai kebijakan pembatasan interaksi dan kerumunan dengan menjaga jarak fisik.Â
Kebijakan tersebut diterapkan pada keseluruhan aspek kehidupan termasuk pendidikan. Proses pembelajaran pada seluruh linear pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga universitas pun dibatasi dengan adanya pembelajaran dalam jaringan (daring).Â
Proses pembelajaran pada dasarnya didefinisikan sebagai proses untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai aktivitas termasuk arahan, bimbingan, dan motivasi pengajar (Abidin, 2016).
Pembelajaran daring merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet dalam proses pembelajaran (Isman, 2017). Pembelajaran daring memberikan kebebasan pada peserta didik dan pengajar dalam hal ruang. Melalui pembelajaran daring, tidak keduanya tidak perlu bertemu secara tatap muka namun memanfaatkan teknologi seperti Google Classroom, Zoom, WhatsApp Group, Schoology, dan lainnya.Â
Pembelajaran daring sebenarnya bukanlah hal yang baru, dimana prosesnya sudah pernah diteliti sebelumnya oleh Nayakama et al. (2006) dengan hasil bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online karena kurangnya interaksi oleh peserta didik dan pengajar.Â
Handayani et al. (2020) juga mengungkapkan bahwasanya ketimpangan dalam penggunaan teknologi masih seringkali menjadi hambatan bagi peserta didik maupun pengajar untuk melakukan pembelajaran daring.
Pada dasarnya, teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran selama masa pandemi (Assidiqi & Sumarni, 2020). Beberapa platform yang seringkali digunakan meliputi Whatsapp Group, Google (Google Classroom, Google Form, dan Google meet) dan Zoom Meeting.Â
Pembelajaran online bukan lagi menjadi pilihan namun keharusan untuk dilakukan semenjak pandemic covid-19. Namun demikian, berbagai hambatan pun dialami seperti adaptasi yang terlalu sulit dari sistem konvensional menjadi sistem yang lebih modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H