Mohon tunggu...
Tomy Suganda
Tomy Suganda Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan

Learner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim Pengabdian Masyarakat FIK UI Bentuk "Komunitas Remaja Sadar Lingkungan" di Pulau Tidung

28 Desember 2020   22:02 Diperbarui: 28 Desember 2020   22:25 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Permasalahan sampah plastik masih menjadi masalah di Dunia, Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik kedua terbesar di Dunia. Penelitian yang dilakukan oleh University of Georgia, sebanyak 3,22 juta metrik ton sampah plastik setiap tahunnya dibuang dari Indonesia ke perairan sekelilingnya. Pada bulai Mei 2020, sebanyak 14,3 meter kubik sampah yang menumpuk di Dermaga Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan yang berhasil diangkut oleh petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu.

Berawal dari permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang diketua oleh Dosen Ns. La Ode Abd Rahman.S.Kep.,MBA dengan beranggotakan dosen yaitu  Hening Pujasari, S.Kp., M. Biomed., MANP., Ph.D dan Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan FIK UI (Arjuna, Silvia Elki Putri, Boby Nurmagandi, Tomy Suganda, Maria F.V Boro dan Isnah Ariyanti) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk "Youth Empowerment Through Environmental Literacy" yang selaras dengan sustainable development goals (SDG's) ke-13 (penanganan perubahan iklim), 14 (ekosistem laut), 15 (ekosistem daratan) serta 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan) di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta.

"Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2020 bekerjasama dengan pihak Puskesmas, Kelurahan pulau Tidung, SMK N 61 Jakarta dan MAS PKU Pulau Tidung dengan peserta remaja yang duduk pada level Sekolah Menengah Atas. Kegiatan ini dikemas secara virtual melalui materi pembelajaran yang interaktif sehingga remaja  antusias mengikuti sampai selesai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan" Ujar Boby Nurmagandi.

Materi yang diberikan terkait pengetahuan tentang sampah dan video edukasi. "Kami melihat bila edukasi dan pemberdayaan secara khusus pada remaja adalah potensi besar dalam upaya terobosan dan inovasi pengelolaan sampah, sehingga remaja menjadi sasaran pada pengmas kali ini" pungkas Ns. La Ode Abd Rahman selaku ketua tim pengabdi.

Menurut Ns. La Ode "video pembelajaran ecobrick yang dikreasikan oleh tim pengabdi mengandung pesan positif dan kreatif terkait pengolahan sampah plastik yang dijadikan barang dengan nilai jual". "Video yang disajikan terkait cara pembuatan kursi dari botol platik yang dalamnya dipadatkan menggunakan sampah-sampah kering, sehingga kursi yang dihasilkan kokoh, ditambah sarung kursi yang menggunakan batik ondel2 khas Jakarta membuat kesan tampak elegan dengan sentuhan budaya Betawi" pungkas Arjuna.

Menurut isna sebagai tim pengabdi  "Pulau Tidung yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan DKI Jakarta memiliki potensi besar untuk mempopulerkan ecobrick "kursi Pantai" yang memilki ciri khas  budaya Betawi. Kursi pantai yang dikonsep menjadi keunikan tersendiri sehingga terkesan penambah keindahan pantai Pulau Tidung". 

"Harapannya para peserta dapat menjadi agen perubahan dalam pengolahan sampah plastik kepada keluarga, teman sebaya dan masyarakat di lingkungan sekitar. Adanya upaya sustainability program, maka dibentuklah Komunitas Remaja Sadar Lingkungan yang diketuai oleh M.Fadli Rohman, Syarifah Hudhriah (Sekretaris), Nola Yolanda (Bendahara), Laila Sagita dan Yasdi Kharismawan (Tim Sosialisasi Masyarakat), Azalia Muhazzalin dan Siti Rahmawati (Tim Media Sosial). Adapun ibu Muzzayanah adalah guru terpilih sebagai pembimbing dan pendamping Komunitas Remaja Sadar Lingkungan," ujar Tomy Suganda.

"Para peserta juga mendapatkan kiriman paket berupa contoh  ecobrick yang sudah di kreasikan dengan batik khas betawi, masker, handsanitizer serta seragam kaos Komunitas Remaja Sadar Lingkungan. Harapannya, hal-hal tersebut dapat menjadi bekal untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan baru terkait pengolahan sampah plastik untuk membagikannya pada orang lain disekelilingnya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19" Pungkas Silvia Elki Putri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun