Mohon tunggu...
aldis
aldis Mohon Tunggu... Insinyur - Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise, Transformasi Digital, Travelling,

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Insiden Kabel Fiber Optik Salah Siapa? Urgensi Pengawasan dan Edukasi Infrastruktur Teknologi

5 Agustus 2023   07:11 Diperbarui: 8 Agustus 2023   12:30 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari yang lalu, salah seorang Menteri Koordinator  mendatangi RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Kedatangannya tersebut secara khusus untuk menjenguk salah seorang mahasiswa yang lehernya terjerat kabel fiber optik milik salah satu perusahaan provider Internet, beberapa bulan sebelum kunjungan tersebut. Insiden tersebut berdampak sangat serius baik secara fisik maupun psikologis terhadap korban dan keluarga.

Kejadian semacam ini menggarisbawahi pentingnya keselamatan publik dan perlunya pengelolaan yang baik terhadap infrastruktur kabel fiber optik di lingkungan perkotaan. Penting untuk mengenali bahwa kecelakaan semacam ini menunjukkan adanya kekurangan dalam pengelolaan dan pemasangan kabel fiber optik di wilayah tersebut. Kabel fiber optik seharusnya tidak boleh terpasang dengan kendur dan melintang di jalan, karena hal tersebut dapat membahayakan pengguna jalan, terutama anak-anak yang kurang berpengalaman dalam menghadapi situasi berbahaya.

Peristiwa ini menegaskan pentingnya mematuhi standar keselamatan dalam penataan kabel fiber optik. Kabel-kabel ini seharusnya diatur dengan baik, terlindungi dengan aman, dan ditempatkan pada tinggi yang aman dari jalan dan jalan setapak. 

Pemerintah, penyedia layanan, dan pihak terkait lainnya harus bekerja sama untuk memastikan bahwa pemasangan kabel fiber optik dilakukan dengan benar, agar tidak membahayakan masyarakat. Kejadian ini menjadi sorotan penting terkait dengan perlunya mengedukasi masyarakat tentang dampak dan risiko dari infrastruktur yang tidak terkelola dengan baik. Pendidikan masyarakat mengenai bahaya potensial dari situasi semacam ini adalah langkah kritis dalam menciptakan kesadaran dan kehati-hatian. Orang tua, sebagai peran utama dalam mendidik anak-anak, memegang peran sentral dalam memberikan informasi yang relevan mengenai keselamatan di lingkungan sekitar.

Edukasi mengenai potensi risiko dari infrastruktur yang tidak terawat dapat dilakukan pada lembaga-lembaga pendidikan informal maupun formal di sekolah-sekolah, sehingga anak-anak sejak dini diberikan pemahaman tentang apa yang aman dan tidak aman. Selain itu, kampanye kesadaran publik di media massa dan platform digital dapat membantu menyebarkan informasi mengenai risiko semacam ini kepada masyarakat secara lebih luas. Namun, edukasi tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa. 

Kesadaran akan lingkungan sekitar harus diutamakan oleh semua orang, baik saat berjalan-jalan di jalan raya, bermain di taman, atau berada di tempat-tempat umum lainnya. Pengetahuan tentang potensi bahaya dan bagaimana menghindarinya dapat membantu masyarakat mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Tingkat keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan penuh kesadaran tergantung pada sinergi antara berbagai pemangku kepentingan. Kerjasama yang erat antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan penyedia layanan adalah fondasi utama dalam menggelar program edukasi yang efektif. Setiap pihak memiliki peran yang penting dalam berbagai tahapan.

Pemerintah memiliki peran strategis dalam menyusun kebijakan yang mengatur standar dan regulasi terkait dengan pengelolaan infrastruktur publik. Dengan menciptakan peraturan yang ketat mengenai penempatan dan pemeliharaan kabel fiber optik, pemerintah dapat memastikan bahwa risiko semacam ini dapat ditekan seminimal mungkin. Selain itu, pemerintah juga bisa mendukung program edukasi dengan alokasi dana dan sumber daya yang tepat.

Lembaga pendidikan memainkan peran kunci dalam menyebarkan informasi kepada generasi muda. Pendidikan yang berfokus pada keselamatan dan kesadaran lingkungan dapat diintegrasikan dalam kurikulum sekolah, melibatkan siswa dalam diskusi, simulasi, dan tindakan praktis yang mengajarkan mereka bagaimana mengidentifikasi potensi bahaya dan mengambil tindakan pencegahan. 

Masyarakat juga memiliki peran yang signifikan dalam menjaga lingkungan yang aman. Partisipasi aktif dalam program-program kesadaran, melaporkan potensi bahaya, dan berkomunikasi dengan pemerintah dan penyedia layanan adalah langkah-langkah yang dapat diambil oleh masyarakat. Melalui kampanye informasi, lokakarya, dan pertemuan komunitas, masyarakat dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua.

Penyedia layanan tentu saja memiliki peran sentral dalam memastikan bahwa infrastruktur yang mereka operasikan tidak hanya memberikan manfaat teknologi, tetapi juga aman bagi masyarakat yang menggunakannya. Tanggung jawab mereka melampaui sekadar menghubungkan kabel dan memastikan konektivitas. Mereka harus berkomitmen untuk mematuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh otoritas terkait. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun