Mohon tunggu...
aldis
aldis Mohon Tunggu... Insinyur - Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise, Transformasi Digital, Travelling,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menantang Badai Digital: Inspirasi 10 Muharram untuk Perlawanan Egosentrisme dan Keserakahan

29 Juli 2023   18:04 Diperbarui: 31 Juli 2023   13:53 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital, setiap individu juga memiliki kekuatan untuk menyuarakan perlawanan melawan ketidakadilan dan kejahatan. Platform media sosial, blog, dan situs berita memberikan sarana untuk menyampaikan pesan dan menyebarkan informasi dengan cepat dan luas. Bahkan dengan jumlah pengikut yang tampaknya kecil, pesan yang dibagikan dapat menyebar secara viral dan mempengaruhi pandangan dan tindakan orang banyak.

Contoh nyata dari kekuatan berbicara melawan kejahatan di era digital adalah gerakan sosial yang mencuat berkat kekuatan media sosial. Misalnya, gerakan #MeToo yang dimulai pada tahun 2017 menjadi bukti bagaimana platform digital memungkinkan korban pelecehan seksual untuk menyuarakan pengalaman mereka dan menuntut keadilan. Dengan berani berbicara, mereka telah mengubah persepsi masyarakat dan membuka diskusi luas tentang isu yang sebelumnya diabaikan.

Namun, dengan kekuatan berbicara juga datang tanggung jawab. Dalam dunia digital yang kompleks dan terhubung secara global, informasi bisa menyebar dengan cepat, baik yang benar maupun yang salah. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menggunakan kekuatan berbicara mereka dengan bijaksana, memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, dan menghindari menyebarkan konten yang merugikan atau memicu kebencian.

Perlawanan Damai dan Penghormatan terhadap Hidup

Pendekatan perlawanan damai yang ditunjukkan oleh Imam Husain di Karbala adalah bukti betapa kuatnya kekuatan keberanian, ketabahan, dan pengorbanan dalam menghadapi ketidakadilan tanpa mengorbankan prinsip-prinsip kemanusiaan. Dalam suasana yang sangat menakutkan dan mustahil, Imam Husain dan para pengikutnya tetap memilih untuk menolak kekerasan dan menggunakan perlawanan damai sebagai sarana untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan. Dalam era digital yang penuh konflik dan perbedaan, sikap damai seperti ini dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi kita dalam menangani tantangan yang kompleks.

Dalam dunia digital, kita sering kali berhadapan dengan konflik yang dipicu oleh perbedaan pandangan, ideologi, dan identitas. Meskipun konflik ini dapat dengan cepat memanas dan berpotensi berujung pada kekerasan, kita dapat memanfaatkan pendekatan damai yang diilhami oleh Imam Husain untuk mengelola konflik tersebut dengan cara yang bermartabat dan menghormati hak hidup setiap individu.

Salah satu contoh penerapan perlawanan damai di era digital adalah melalui dialog konstruktif dan pendekatan diplomatis dalam berinteraksi di media sosial atau platform online lainnya. Daripada membalas dengan kebencian atau mengancam, kita dapat mencoba untuk memahami sudut pandang orang lain, menawarkan argumen yang rasional, dan mencari titik temu yang bisa memperkuat pemahaman bersama.

Selain itu, perlawanan damai di era digital juga mencakup upaya mempromosikan perdamaian dan kesetaraan melalui kampanye sosial atau gerakan daring. Misalnya, gerakan kampanye #BlackLivesMatter menunjukkan bagaimana perlawanan damai di media sosial dapat menghasilkan perubahan sosial yang signifikan dengan menyoroti ketidakadilan dan kekerasan yang dihadapi oleh komunitas tertentu.

Tentu saja, perlawanan damai bukan berarti kita menghindari menghadapi ketidakadilan atau perbedaan pendapat. Sebaliknya, ini adalah panggilan untuk menolak cara-cara destruktif dan mengambil pendekatan yang lebih manusiawi dan bermartabat dalam mencari solusi. Selain berbicara dengan damai, kita juga harus berkomitmen untuk bertindak dengan damai dalam segala aspek kehidupan kita di dunia digital.

Kepemimpinan yang Berlandaskan Keadilan

Seperti sayup-sayup cahaya bulan yang menerangi malam kelam, kepemimpinan yang berlandaskan keadilan dan kesetaraan adalah sinar yang mencerahkan jalan menuju masyarakat yang lebih adil dan harmonis. Imam Husain telah menetapkan contoh yang teguh dalam memimpin dengan keadilan, mengajarkan kita betapa pentingnya prinsip-prinsip kemanusiaan dalam menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin. Dalam dunia digital yang dipenuhi beragam perspektif dan kepentingan, inspirasi dari kepemimpinan Imam Husain dapat menjadi kompas moral bagi pemimpin dan tokoh publik di era ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun