bagaimana jika berkah jumat kutiupkan arwah dendam yang dihamilkan oleh hujan?
di bulan maret yang senantiasa berdebu, di ujungnya bekas taman dedaunan kita sapu
kau saksikan aku mengakar kembali mawas diri
meniadakan ecap manis kembang gula cerita rekayasa
bagaimana bila tak sudi kau meranggas kering lenguhku yang kemarau?
menepuk permukaan sejumput abu hingga menelusup desak kerongkong
kau saksikan aku mengerat kayu reruntuhan wuwungan teduhan
meniadakan welas asih mekar makna cerita dongeng
sebelum kau bilas lumpur merah di dadaku,
sesaat adalah impian
setelah kau cecah kapur putih di dahiku,
saat itu aku melayang melembar dedaunan
dibawa angin, jauh
entah kemana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!