hukuman untukku, bukan jatuh cinta kepada pandora
namun perih paruh sekumpulan gagak mencucuk hati dibawah diafragma
setelah kenyang berterbangan diatas kepala dan menunggu esok tiba
semakin terbiasa, terpasung rantai di batu kaukasia
epimetheus bergeming bagai ikan dalam belat
mati tidak akan menyesal, luka tidak akan menyiuk
ia hanya dirinya, tak mampu retas pesona kilat
mabuk enau dan enggan buat wuwungan ijuk
dan kau menghiraukan kisahku,
menyisipkan americano ke sela bibir maybelline
lalu menuduhku misoginis
kalimat onak yang merisau
meski telah kutinggalkan kau di cafe itu
aku terlalu sigma bagimu, urung antitesis bertemu
sebab dewa yang telah kucuri apinya menciptakan pandora
sebagai kesenangan untuk memfitnahku
bukankah kau temukan bukti koheren kitab-kitab samawi,
dan kau menjelma misandri?
tak ada kemuliaan di ceritaku
dan berhentilah menjejalkan madu
dunia terlalu sesak dengan dewa-dewa
karena bila kau coba, hefaistos akan membelah kepalamu dengan kapaknya
atau mungkin herakles
kau hanya manusia... itu saja
10/11/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H