Aparatur negara sebagai ujung tombak pemerintahan punya peran yang sangat penting dalam melayani masyarakat. Oleh sebab itu Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Petahana DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat meminta lurah, camat dan walikota bekerja serius melayani warga. Bila menyimpang, Jika tidak Basuki-Djarot akan mencopotnya. Pejabat yang dicopot karena melakukan penyimpangan tidak akan diberikan tunjangan.
“Mereka hanya akan diberikan gaji saja sebagi staf, tunjangan akan dicabut. Jadi saya minta bekerja serius. Saatnya melayani,” tegas Basuki.
Basuki-Djarot bahkan telah menaikkan gaji untuk para lurah. Seperti yang dicatat Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, tercatat lurah di Jakarta ganjinya mencapai Rp 33 juta. Oleh karena itu sebagai aparatur negara yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, para lurah semestinya dapat bekerja dengan maksimal dalam melayani masyarakat.
Sebagai bentuk pengawasan, Basuki-Djarot telah menerapkan adanya key performance index (KPI) di lingkungan aparatur negara di Jakarta. Bahkan KPI ini akan digunakan dalam menghitung Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) agar kinerja birokrat dapat diukur dan dievaluasi secara berkala termasuk untuk para lurah di Jakarta. Dengan implementasi aturan ini, kinerja para lurah akan lebih transparan dan objektif.
Tidak hanya itu, agar dapat menghadirkan lurah yang profesional dan berintegritas ditengah-tengah masyarakat, Basuki-Djarot akan melakukan rotasi, mutasi, dan demosi yang dilakukan dengan transparan melalui lelang terbuka dan dasar pertimbangan yang tercatat dalam sistem kepegawaian.
Dengan adanya pengawasan secara objektif dan tunjangan kinerja yang besar, semestinya sudah tidak ada alasan lagi bagi para lurah untuk bekerja secara tidak profesional dalam melayani masyarakat. Basuki Djarot telah menunjukkan kepada kita bagaimana ia telah merancang agar seluruh apartatur negara bekerja sepenuh hati melayani masyarakat. Hal inilah yang diperlukan untuk mengubah tatanan birokrasi kota Jakarta agar menjadi semakin baik kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H