Kemacetan yang selama ini menjadi momok bagi sebagian warga Jakarta kini mulai ditanggulangi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov). Djarot sebagai Wakil Gubernur Jakarta mengungkapkan saat ini Pemprov telah melakukan langkah konkret untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
Tak tanggung-tanggung Pemprov bekerja sama dengan Pemerintah Pusat memboyong transportasi massa Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rapid Transit (LRT) untuk hadir di Jakarta. Rencana pembangunan MRT dan LRT yang sudah ada sejak tahun 1980 tersebut baru dapat dieksekusi Pemprov pada tahun 2013.
Djarot juga mengungkapkan bahwa pembangunan LRT merupakan jenis trasnportasi yang akan mempermudah mobilitas warga yang bertempat tinggal di luar Jakarta tetapi bekerja di Jakarta. Sehingga warga yang tebiasa menggunakan kendaraan pribadi akan beralih ke LRT.
Salah satu proyek LRT yang saat ini sedang dikerjakan adalah koridor LRT Bekasi-Cawang, yang merupakan bagian dari pekerjaan tahap pertama proyek LRT Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodetabek). Bersamaan dengan koridor Bekasi-Cawang 14,3 km, tengah dikerjakan juga koridor Cibubur-Cawang dan Cawang Dukuh Atas sepanjang 10,5 km.
Rencananya akan ada tujuh koridor LRT sepanjang 70 kilometer dengan anggaran Rp 35 triliun. Tujuh rute tersebut, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading 21,6 kilometer, Tanah Abang-Pulo Mas 17,6 kilometer, Joglo-Tanah Abang 11 kilometer, dan Puri Kembangan-Tanah Abang 9,3 kilometer. Kemudian Pesing-Kelapa Gading 20,7 kilometer, Pesing-Bandara Soekarno-Hatta 18,5 kilometer, dan Cempaka Putih-Ancol 10 kilometer.
Jenis transportasi lain yang perampungannya sedang dikebut Pemprov adalah MRT. Saat ini sudah ada beberapa titik-titik pembangunan di Jakarta. Salah satunya rute Lebak Bulus-Bunderan Hotel Indonesia (HI). MRT ini ditarget beroperasi pada 2018.
Kedua trasnportasi ini tidak hanya akan mengurangi kemacetan di Jakarta, tetapi juga akan member warna baru bagi perkembangan transportasi di Jakarta. Jakarta bisa menjadi provinsi pionir di Indonesia yang memiliki moda transportasi massa yang banyak ada di negara maju. Jadi bagi anda warga Jakarta dan sekitarnya, sudah siapkah menjadi bagian pengguna transportasi modern di dunia? Sudah saatnya Jakarta masuk dalam jajaran kota megapolitan dan berkelas internasional, agar ciri khas ibu kota yg kumuh dan menyeramkan dapat kita lupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H