Mohon tunggu...
Bahy Chemy Ayatuddin Assri
Bahy Chemy Ayatuddin Assri Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik Di Salah Satu Kampus

Menulis merupakan refleksi diri dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Blockout 2024

5 Juni 2024   11:58 Diperbarui: 5 Juni 2024   12:05 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/

Gerakan Blockout 2024 muncul di tengah gemerlapnya acara Met Gala, sebuah ajang fesyen yang selalu menarik perhatian dunia. Munculnya gerakan ini tidak hanya menarik karena waktu kemunculannya, tetapi juga karena pesan dan tujuan yang dibawanya. Apa sebenarnya Blockout 2024? Mengapa gerakan ini muncul setelah Met Gala? Dan bagaimana relevansinya dalam konteks sosial dan politik saat ini?

Met Gala, yang dikenal sebagai malam terbesar dalam dunia fesyen, selalu menjadi sorotan media. Acara ini mempertemukan selebriti, desainer, dan influencer dalam perayaan kemewahan dan kreativitas. Namun, di balik kemilau dan kilauan Met Gala, dunia nyata masih bergulat dengan berbagai masalah sosial dan politik yang mendesak, terutama kasus genosida yang dilakukan oleh rezim apartheid Israel terhadap warga Palestina.

Blockout 2024 adalah sebuah gerakan sosial yang muncul sebagai respons terhadap berbagai isu global, mulai dari ketidakadilan sosial, lingkungan, hingga konflik internasional. Gerakan ini menggunakan media sosial sebagai platform utama untuk menyuarakan pesan-pesan penting dan mengajak masyarakat, termasuk selebriti, untuk terlibat aktif dalam perubahan sosial.

Kemunculan Blockout 2024 tepat setelah Met Gala bisa dianggap sebagai bentuk kontras antara kemewahan acara tersebut dengan realitas yang dihadapi banyak orang di seluruh dunia. Gerakan ini mungkin ingin menyoroti ketidakadilan dan ketimpangan yang ada, menggunakan perhatian publik yang sedang tertuju pada Met Gala untuk mempromosikan pesan mereka.

Salah satu tujuan utama Blockout 2024 adalah meningkatkan kesadaran sosial tentang berbagai isu yang seringkali terlupakan atau diabaikan. Dengan memanfaatkan momentum dan perhatian publik dari acara besar seperti Met Gala, gerakan ini berusaha menjangkau audiens yang lebih luas.

Gerakan ini bertujuan untuk mendesak para selebriti yang memiliki platform besar untuk menggunakan pengaruh mereka guna meningkatkan kesadaran dan mendukung upaya untuk menghentikan kekerasan di Gaza. Banyak pengguna media sosial merasa kecewa dengan sikap diam para selebriti ini, terutama di saat banyak yang dengan senang hati memamerkan gaya hidup glamor mereka di Met Gala. Padahal di luar sana, banyak rakyat Palestina yang menderita akibat bencana buatan yang dilakukan oleh rezim Israel.

Selebriti memiliki pengaruh besar di media sosial dan dunia nyata. Dengan mengajak mereka untuk mendukung gerakan ini, Blockout 2024 berharap dapat memobilisasi massa dan mendapatkan perhatian lebih besar untuk isu-isu penting. Dukungan selebriti diharapkan bisa menjadi katalisator perubahan sosial.

Selain kesadaran, Blockout 2024 juga mendorong aksi nyata. Ini termasuk partisipasi dalam kampanye, donasi untuk tujuan kemanusiaan, dan dukungan untuk kebijakan yang lebih adil dan berkelanjutan. Gerakan ini mengajak semua orang untuk tidak hanya berbicara tetapi juga bertindak.

Gerakan Blockout 2024 telah mendapatkan perhatian yang signifikan di media sosial, dan beberapa selebriti telah kehilangan pengikut karena diblokir oleh banyak orang. Meskipun begitu, efektivitas jangka panjang gerakan ini masih belum dapat dipastikan.

Di era digital ini, media sosial adalah alat yang sangat kuat untuk mempengaruhi opini publik dan memobilisasi massa. Blockout 2024 memanfaatkan platform ini untuk menyebarkan pesan mereka secara luas dan cepat. Penggunaan tagar, video viral, dan konten kreatif lainnya membantu memperkuat pesan gerakan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun