Dalam upaya untuk mengurangi konsumsi gula dan mengelola berat badan serta kesehatan secara umum, masyarakat semakin mencari alternatif pengganti gula yang lebih sehat. Salah satu opsi yang semakin populer adalah stevia, sejenis pemanis alami yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana.
Stevia adalah sejenis tanaman yang berasal dari Amerika Selatan, terutama ditemukan di Paraguay dan Brasil. Daun stevia mengandung senyawa pemanis alami yang disebut steviol glikosida, yang memberikan rasa manis tanpa kalori tambahan. Senyawa inilah yang diekstraksi dan diolah untuk menghasilkan pemanis yang digunakan dalam produk-produk makanan dan minuman.
Ada beberapa senyawa yang memberikan rasa manis pada stevia, yaitu sebagai berikut:Â
Pertama, steviol glikosida. Senyawa utama yang memberikan rasa manis pada stevia disebut steviol glikosida. Steviol glikosida adalah senyawa yang ditemukan dalam daun stevia dan memiliki rasa manis yang jauh lebih kuat daripada gula. Meskipun steviol glikosida memiliki potensi rasa pahit jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, senyawa ini umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang cukup.
Kedua, rebaudiosida A (Reb A). Rebaudiosida A (Reb A) adalah salah satu jenis steviol glikosida yang paling umum ditemukan dalam produk stevia. Reb A memiliki rasa manis yang intens dan merupakan salah satu komponen utama dalam produk-produk pemanis stevia yang tersedia di pasaran. Meskipun Reb A memiliki rasa manis yang kuat, beberapa orang mungkin menganggapnya memiliki sedikit rasa "pahit" atau "metalik".
Ketiga, eritritol. Eritritol merupakan sejenis pemanis alami yang memiliki struktur kimia mirip dengan gula. Eritritol memberikan rasa manis tambahan dan dapat membantu mengurangi rasa pahit yang mungkin terkait dengan steviol glikosida.
Sedangkan manfaat stevia, yaitu sebagai berikut:
Pertama, dapat memberikan rasa manis tanpa menambah kalori tambahan ke dalam makanan atau minuman. Hal ini membuat stevia menjadi pilihan yang baik untuk mereka yang ingin mengurangi asupan kalori dan mengelola berat badan.
Kedua, stevia memiliki indeks glikemik yang rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah seperti gula biasa. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita diabetes atau siapa pun yang perlu membatasi asupan gula.
Ketiga, beberapa penelitian menunjukkan bahwa stevia dapat memiliki efek positif pada kesehatan, termasuk potensi untuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.