Mohon tunggu...
Bahy Chemy Ayatuddin Assri
Bahy Chemy Ayatuddin Assri Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik Di Salah Satu Kampus

Menulis merupakan refleksi diri dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengapa Kotoran Manusia Cenderung Minim Kandungan Nutrisinya?

9 Mei 2024   13:46 Diperbarui: 9 Mei 2024   13:54 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.suara.com/

Ketika membahas tentang kotoran manusia, seringkali pertanyaan muncul mengenai kegunaan atau manfaatnya. Tidak seperti kotoran hewan yang sering digunakan sebagai pupuk atau bahan bakar, kotoran manusia cenderung dianggap tidak berguna atau bahkan tidak memiliki nilai nutrisi yang signifikan. Ada yang beranggapan bahwa manusia adalah makhluk rakus, sampai tinjanya pun tidak berguna sama sekali. Namun, mengapa demikian?

Proses pencernaan manusia berbeda dari hewan herbivora, seperti sapi atau kambing, yang kotorannya sering kali digunakan sebagai pupuk karena kandungan yang kaya nutrisi. Manusia adalah omnivora, yang berarti kita mengkonsumsi berbagai jenis makanan, termasuk daging, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Proses pencernaan manusia cenderung lebih efisien dalam menyerap nutrisi dari makanan, meninggalkan sedikit sisa yang tidak tercerna untuk dikeluarkan sebagai tinja. Artinya, nutrisi dari makanan habis terserap ke dalam tubuh manusia.

Kotoran hewan, terutama dari hewan herbivora seperti sapi dan kambing, mengandung nutrisi yang lebih kaya karena proses pencernaan mereka yang berbeda. Kotoran hewan herbivora kaya akan serat dan nutrisi lainnya, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Nitrogen adalah salah satu nutrisi utama yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kotoran hewan mengandung nitrogen dalam bentuk amonia, urea, dan senyawa organik lainnya, yang dapat diserap oleh tanah dan digunakan oleh tanaman. Fosfor adalah nutrisi esensial lainnya yang ditemukan dalam kotoran hewan. Fosfor berperan penting dalam pembentukan akar dan perkembangan tanaman, serta dalam produksi bunga dan buah. Kalium adalah nutrisi penting lainnya yang terkandung dalam kotoran hewan. Kalium membantu tanaman dalam mempertahankan keseimbangan air, meningkatkan toleransi terhadap stres, dan mempromosikan pertumbuhan yang sehat. Oleh karena itu, kotoran hewan sering digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Kotoran manusia terdiri terutama dari air, serat yang tidak tercerna, sel-sel kulit yang mati, bakteri usus, dan beberapa zat sisa dari makanan yang tidak diserap oleh tubuh. Meskipun tinja manusia mengandung beberapa nutrisi, seperti serat dan bakteri usus yang bermanfaat, kandungan nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman atau organisme lain biasanya terbatas.

Kandungan nutrisi dalam kotoran manusia juga dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Manusia yang memakan makanan yang kaya akan serat dan nutrisi lainnya mungkin memiliki kotoran yang lebih padat dan bermanfaat. Namun, bagi sebagian besar orang di dunia modern, gaya hidup mereka kurang serat, sehingga kotoran manusia cenderung memiliki nilai nutrisi yang rendah. Walaupun memiliki kotoran yang padat, tetap saja kotoran manusia tidak bermanfaat untuk pertumbuhan tumbuhan atau organisme lain.

Seringkali, kotoran manusia diolah secara penuh atau sebagian sebelum dibuang ke lingkungan. Proses pengolahan limbah ini dapat menghilangkan sebagian besar nutrisi yang mungkin ada dalam kotoran manusia. Sebagai hasilnya, kotoran manusia yang dihasilkan dari sistem pengolahan limbah mungkin memiliki nilai nutrisi yang sangat rendah atau bahkan tidak ada.

Meskipun kotoran manusia mengandung beberapa nutrisi dan zat-zat sisa yang bermanfaat, kandungan nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman atau organisme lain biasanya terbatas. Ini disebabkan oleh proses pencernaan manusia yang efisien, komposisi kotoran yang terutama terdiri dari zat-zat yang tidak tercerna, dan gaya hidup modern yang sering kali tidak seimbang, serta proses pengolahan limbah yang dapat menghilangkan nutrisi. Oleh karena itu, kotoran manusia cenderung memiliki nilai nutrisi yang rendah atau bahkan tidak ada, dibandingkan dengan kotoran hewan yang sering kali digunakan sebagai pupuk karena kandungan nutrisinya yang kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun