Saya pernah beberapa kali dihubungi atau dikontak oleh beberapa kenalan yang sudah lama tidak berhubungan dengan saya melalui aplikasi obrolan. Awalnya mereka bertanya tentang kabar saya. Begini obrolannya:
"Halo bro. Apa kabar?", kata mereka.
Saya menjawab dengan khawatir, "Kabar saya baik. Ada apa ya?".
Pada obrolan tersebut saya merasa cemas dan langsung bertanya "ada apa ya?", sebab dipikiran saya sudah terkonstruksi atau tertanam bahwa seseorang yang sudah lama tidak berhubungan dan secara tiba-tiba menghubungi saya menandakan bahwa mereka sedang membutuhkan sesuatu atau meminta pertolongan.Â
Entah kenapa saya bisa berpikiran seperti itu. Padahal, bisa saja mereka cuma ingin mengetahui perkembangan hidup saya. Namun terkadang, saya hanya membaca atau menghiraukan obrolan mereka yang menghubungi saya karena takut bila mereka ingin meminjam uang atau bantuan lainnya.Â
Saya bukannya tidak ingin membantu, tetapi kenapa disaat mereka lagi ada butuhnya baru menghubungi saya, pas ada butuhnya baru ke saya. Kemana saja mereka selama ini? Belum lagi apabila uang yang dipinjam tidak dikembalikan sesuai waktu dalam perjanjian yang disetujui bersama, haduh tambah pusing dan gejala anxiety saya kambuh deh.
Barangkali hal tersebutlah yang mengakibatkan saya menggeneralisasi bahwa seseorang yang telah lama tidak berhubungan dan tiba-tiba menghubungi secara tidak langsung mengungkapkan bahwa mereka mempunyai kepentingan tertentu. Sampai saat ini saya selalu merasa cemas jika ada kenalan yang lama tidak berhubungan dengan saya tiba-tiba menghubungi di aplikasi obrolan.Â
Oleh karena itu, saya memutuskan bahwa diperlukan eliminasi atau penyaringan dalam menjawab obrolan dari seseorang yang sudah lama tidak berhubungan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Apakah kalian pernah merasakan hal yang sama?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H