Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pebrianov: Kompasiana, Marbegu Na So Mate

11 September 2015   09:37 Diperbarui: 11 September 2015   09:49 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pebrianov: Kompasiana, Marbegu Na So Mate

 

Saya naik kereta (maksudnya sepeda motor) dari Siantar sampai ke Tarutung, lepas tangan, sampai ke tangsi.

Begitu cerita seorang guru honor masih muda dulu saat saya SMA kelas I. Bayangkan kita sudah kelas I SMA masih ada yang mau mendongeng seperti itu. Siantar ke Tarutung itu jauh, jalannya berkelok dan naik turun. Belum ada sepeda motor matic di kala itu. Terus bagaimana bisa naik sepeda motor lepas tangan dari Siantar ke Tarutung? 

“Ah pintor marbegu do na so mate di baen ho” (terus kau bikinnya berhantu yang belum mati…) begitu biasanya kata orang di lapo, jika ada seseorang bercerita terlalu membesar-besarkan, hiperbola! Kadang disebut juga “barita ulok”, seperti orang menceritakan ular sebesar lidi tapi diceritakannya menjadi sebesar gagang sapu. 

Tapi itu jaman dulu, sebelum pemuda-pemudi Batak seperti saya mengenal Kompasiana, heran kalau berhantu yang belum meninggal. Sebab menurut cerita, setelah meninggallah seseorang kemudian ada hantunya, yang selama tiga hari belum menyadari bahwa dia sudah meninggal. Setelah dia tersayat oleh sanggar – sejenis bambu-bambuan, baru dia ngeh kok ga berdarah, dia baru menyadari bahwa dia sudah berada di alam begu (hantu). 

Tadi pagi saya membaca sebuah artikel, dari Pebrianov si pawang ular, ada juga yang menyebutnya professor. Dia menulis dialog dengan adindanya kompasianer Desol. Jadi Pebrianov sedang dialog dengan Desol (mungkin khayalan saja). Pebrianov ternyata sudah merasa dikejar-kejar hantu di kompasiana. Dimana setiap buka gadget pintar, hantu itu nongol, membuatnya takut. Hantu-hantu itu pintar menulis katanya. Selengkapnya baca saja di artikel yang bersangkutan. 

Jadi kalau dalam dunia imajinasi, saya pun sekarang bisa menerima:

  1. Marbegu na so mate (contoh Kompasiana)
  2. Bisa naik sepeda motor lepas tangan dari Siantar ke Tarutung (mungkin kekuatan mistis, metafisika) 

Kompasiana memang oke!

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun